Diduga Korban Malpraktik, Pasien Anak Operasi Amandel Divonis Mati Batang Otak Meninggal Dunia

Diduga Korban Malpraktik, Pasien Anak Operasi Amandel Divonis Mati Batang Otak Meninggal Dunia

Keluarga pasien anak akhirnya ketika BA menghembuskan nafas terakhir di ICU, RS Kartika Husada Jatiasih, Senin 2 Oktober 2023-Youtube-

Kemudian, sambung Albert, dilakukanlah perawatan. Lalu pada tanggal 14 September dirinya bersama BA kembali lagi ke RS Kartika Husada Jatiasih

Dan akan dilakukan tindakan atau operasi pada tanggal 19 September 2023. Namun, setelah dioperasi BA tidak sadarkan diri.

Saat itu, baik dokter maupun pihak RS kata Albert, tidak menjelaskan detail terkait kondisi anak keduanya pasca operasi. Bahkan rekam medik pun tidak diberikan. 

Albert baru diberitahu 2 hari setelah itu, bahwa anaknya mengalami batang otak mati dan harus di ruang ICU.

“Saya sempat bertanya ke pihak dokter penanggung jawab dan tidak dijelaskan secara detail. Kita minta rekam medik sebagai hak kita juga tidak diberi. Sampai dua hari setelah operasi anak saya tidak sadar barulah diberitahu,” ucapnya.

“Kita kecewa dengan management yang tidak memberi penjelasan. Kita minta rujukannya pun tidak diberikan. Kita minta rujukan ingin mencari second opinion dari RS lain,” keluhnya.

Menginjak hari ke 8, Albert mengaku, sudah 4 kali melakukan pertemuan dengan pihak rumah sakit. Saat meminta rekam medik pihak rumah sakit beralasan harus rapat management lebih dahulu.

RS Kartika Husada Jatiasih sendiri telah memberikan klarifikasi terkait dugaan malpraktik pasien anak BA. 

Dalam konferensi pers, Senin 2 Oktober 2023, RS Kartika Husada Jatiasih mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan sesuai prosedur. 

Namun karena risiko pembiusan masa pemulihan tindakan operasi membuat pasien anak BA henti nafas. 

"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernafas normal dan selanjutnya di ruang intensif," demikian bunyi keterangan RS Kartika Husada Jatiasih. 

Menurut RS Kartika Husada Jatiasih, pihaknya telah melakukan upaya terbaik untuk pasien anak BA. 

"Selama di ruang intensive, tim dokter sudah berupaya memberikan tatalaksana secara intensif dengan obat-obatan dan medis bantu nafas, namun perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," tulisnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads