Kisah Ida Susanti, Dinikahi Pria 'Ternyata Perempuan' Alami KDRT, Dimadu hingga Hartanya Dirampas

Kisah Ida Susanti, Dinikahi Pria 'Ternyata Perempuan' Alami KDRT, Dimadu hingga Hartanya Dirampas

Ida Susanti viral usai membongkar kasusnya yang tidak kunjung diproses. Ia ditipu suami yang ternyata perempuan, alami kdrt, dimadu hingga hartanya dirampas-Facebook-

Sejak saat itu, hubungan mereka makin intens. Karena merasa cocok, keduanya pun memutuskan untuk menikah dengan sederhana melalui prosesi tukar cincin pada 28 Juli 2000. 

Keluarga besar Ida hadir. Sementara pihak Nardinata hanya tiga orang kakaknya yang datang.

Pernikahan mereka baru dicatatkan oleh seorang petugas Kantor Catatan Sipil Jakarta Barat, 29 Juli 2000. Tapi suratnya resmi keluar 31 Juli 2000.

Setelah melangsungkan pernikahan, Ida dan Nardinata pun berbulan madu ke Thailand.

Saat berada di Thailand, Ida mengatakan sang suami mengaku bahwa dirinya adalah seorang perempuan.

BACA JUGA:Ini Kronologi Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar Hingga Meninggal Dunia di Apartemen Surabaya, Korban Dibiarkan Tergeletak

Mengetahui hal itu, Ida mengaku menangis karena tidak bisa menerima. Namun, saat itu dia justru dianiaya dan dilarang untuk membongkar identitasnya.

"Dia married (menikah) cuma kepengen seorang pendamping yang mau mendampingi dai kemana-mana. Dia bilang, kamu married sama aku, tak cukupi semua keutuhan. Dia juga minta aku menerima 3 anak angkatnya dan menjaga abu (jenazah) orangtuanya," terang Ida dalam wawancara TV One. 

Dengan berat hati, Ida pun menerima perjanjian itu. "Daripada saya mati konyol, akhirnya saya minta perjanjian," kata Ida Susanti.

Apalagi 4 bulan setelah itu dia menerima sertifikat rumah dan langsung bisa ditempati.

Lalu, kenapa saat itu dia bisa bertahan? Ida mengaku saat itu malu kalau harus membongkar semuanya.

"Seluruh surabaya kenal siapa saya. Akhirnya, tidak ada satu orang pun di keluargaku yang tak kasih saya tahu. Karena posisi saat itu tidak bisa dikompromi. Aku mencari kehidupanku aman," katanya.

"Yang penting saya aman, bisa kerja," kata Ida yang mengaku saat itu sudah merintis bisnis penjualan onderdil mobil Mercedes Benz di Surabaya.

Namun rumah tangganya penuh tekanan lantaran Nardinata sering main kekerasan fisik.

"Kalau bertengkar sedikit, main pukul. Kalau di jalan enggak cocok itu aku diturunin di jalan. Akhirnya ngapain ya aku malu, tubuhku enggak cacat, aku lapor," kata Ida Susanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: