31 Masjid Hancur Lebur di Jalur Gaza Sejak Serangan Israel Pada 7 Oktober

31 Masjid Hancur Lebur di Jalur Gaza Sejak Serangan Israel Pada 7 Oktober

Masjid diJakur Gaza hancur akibat serangan udara Israel-Screenshoot/YouTube-

BACA JUGA:Israel Tolak 2 Sandera yang Dibebaskan Hamas

Militer Israel kemudian mengumumkan peluncuran Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Gaza, namun sejauh ini menewaskan sedikitnya 4.651 warga Palestina, termasuk 1.873 anak-anak dan 1.023 wanita dalam serangan udara.

Pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, juga menargetkan tempat ibadah dan rumah sakit lainnya.

Sebelumnya pada Kamis, sejumlah orang tewas dan banyak lainnya terluka setelah Israel menargetkan Gereja Ortodoks Yunani di Gaza.

Gereja St. Porphyrius, salah satu gereja tertua di wilayah tersebut, terletak di lingkungan Zeitoun selatan Gaza, hanya berjarak 250 meter (820,21 kaki) dari Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, yang menjadi sasaran serangan udara kejam pada 1 Oktober  lalu.

Akibat serangan tersebut telah menewaskan ratusan orang.

BACA JUGA:Lewat Forum AALCO, Indonesia Akan Terus Suarakan Kepentingan Negara-negara Asia di Tingkat Global

BACA JUGA:5.618 Warga Gaza Tewas di Perang Israel vs Hamas, Didominasi Anak-anak!

Pada hari Sabtu, laporan tersebut juga menyoroti pemboman Israel terhadap beberapa situs sipil seperti kantor pusat kementerian, stasiun radio Al-Quran milik kementerian, dan sebuah gereja.

Serangan yang dilakukan Hamas merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Pada hari Sabtu, konvoi bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir. Ini merupakan pengiriman bantuan pertama ke Gaza sejak konflik bersenjata pecah antara Israel dan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: