Mahfud MD Ketika Disebut jadi Petugas Partai : Memangnya Kenapa, Saya Kontrak Perjanjian dengan Partai

Mahfud MD Ketika Disebut jadi Petugas Partai : Memangnya Kenapa, Saya Kontrak Perjanjian dengan Partai

Mahfud MD tidak menampik bahwa menjadi Cawapres dari PDIP adalah petugas partai, Sabtu 28 Oktober 2023-tangkapan layar/MetroTV-

Makna Petugas Partai PDIP 

Adapun sebutan Petuga Partai pertama kali mencuat digagas oleh PDIP. 

PDIP kerap menyematkan 'Petugas Partai' terhadap para kadernya, khususnya yang telah menduduki jabatan di pemerintahan. 

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, pernah menegaskan semua kader partai, termasuk dirinya sendiri, adalah petugas partai. 

Megawati Soekarnoputri berharap semua tunduk pada ideologi dan aturan partai.

Makna petugas partai tersebut banyak menuai kritik masyarakat. Terlebih ketika sebutan petugas partai disematkan pada Presiden Joko Widodo. 

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris pernah menjelaskan soal sebutan 'Petugas Partai'.

"Petugas partai itu seseorang yang diberikan penugasan khusus oleh partai secara organisatoris. Ada yang ditugaskan di eksekutif, legislatif atau di struktural partai. Jadi beda dengan pemahaman yang dipersepsikan selama ini," kata Charles beberapa waktu lalu. 

Dia menjelaskan, para petugas partai ditugaskan atas dasar cita-cita garis perjuangan ideologi partai. 

Maka Presiden Jokowi, sebagai kader PDIP, juga ditugaskan partai untuk mewujudkan Trisakti Bung Karno sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

"PDI Perjuangan itu partai berideologi jelas, Presiden Jokowi merupakan kader partai, semua kader partai harus taat pada konstitusi partai dan garis perjuangan partai," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, hal itu juga menegaskan, peran partai tidak boleh dikerdilkan dalam sistem demokrasi nasional. 

Sebab, partai adalah alat perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan adalah salah satu pilar dalam sebuah demokrasi.

Kata Charles, Partai itu juga kawah candradimuka, orang tidak akan mengenal figur Ganjar, Risma, atau bahkan Jokowi sekalipun kalau partai sebagai mesin politik tidak aktif mencari orang-orang bagus yang seideologi dan sevisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: