Komisaris HAM PBB Desak Penyelidikan Penggunaan Senjata Peledak Tinggi Israel di Gaza

Komisaris HAM PBB Desak Penyelidikan Penggunaan Senjata Peledak Tinggi Israel di Gaza

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk mendesak dilakukan penyelidikan penggunaan senjata peledak berdampak tinggi oleh Israel di Gaza-Screnshoot/Instagram-

“ Pemboman besar-besaran Israel terhadap Gaza, termasuk penggunaan senjata peledak berdampak tinggi di daerah padat penduduk jelas mempunyai dampak kemanusiaan dan hak asasi manusia yang menghancurkan,” kata Turk dalam konferensi pers saat berkunjung ke ibu kota Yordania, Amman.

Turk mengatakan Israel harus segera mengambil tindakan untuk melindungi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, di mana kekerasan meningkat antara warga Palestina dengan tentara dan pemukim Israel.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB tersebut juga mengunjungi ke Rumah Sakit El Arish di Rafah, Mesir di mana ia melihat anak-anak kecil yang terluka parah di Gaza.

BACA JUGA:Sekjen Pembebasan Palestina Bicara di Telepon dengan Rusia, Ini yang Disepakati

BACA JUGA:Malaysia Umumkan Akan Tetap Dukung Hamas walau Ditekan AS, Anwar Ibrahim : Saya Tidak Terima Ancaman

“ Mereka adalah anak-anak yang sangat menderita namun masih hidup dan menerima perawatan medis yang layak”, katanya, 

Sekitar 4.400 anak-anak lainnya telah terbunuh di Gaza dalam sebulan terakhir dan lebih dari 26 ribu anak-anak lainnya telah terbunuh di Gaza dalam sebulan terakhir.

“ Pengepungan total yang kini berlangsung lebih dari satu bulan telah menyulitkan warga Gaza untuk mendapatkan kebutuhan dasar, dan sejujurnya untuk bertahan hidup”, kata Türk.

Hingga saat ini, total 821 truk bantuan telah diizinkan memasuki Gaza dari Mesir melalui penyeberangan Rafah sejak pengiriman dilanjutkan pada 21 Oktober. 

Sebelum krisis yang terjadi saat ini, rata-rata 500 truk setiap hari menyeberang ke daerah kantong tersebut.

BACA JUGA:RS Al-Quds di Gaza Terpaksa Pakai Listrik hanya 2 Jam per Hari, Kekurangan Bahan Bakar

BACA JUGA:Wasiat Menyentuh Bocah Palestina, 'Jika Saya Syahid, Tolong Jual Kalung dan Antingku Untuk Sedekah Anak Yatim'

Kepala Hak Asasi Manusia PBB tersebut menegaskan kembali bahwa meskipun warga sipil harus dilindungi berdasarkan hukum internasional di mana pun mereka berada saat ini, tidak ada tempat di Gaza yang aman.

Sementara itu lebih dari 100 staf badan pengungsi Palestina PBB UNRWA telah terbunuh hanya dalam sebulan, kepala badan tersebut Philippe Lazzarini mengkonfirmasi pada Jumat pagi melalui sebuah tweet. 

" Orang tua, guru, perawat dan dokter, staf pendukung. UNRWA berduka, warga Palestina berduka, Israel berduka. Mengakhiri tragedi ini perlu gencatan senjata kemanusiaan sekarang juga," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads