Kekayaan Prajogo Pangestu Melebihi Bos Facebook Mark Zuckenberg, Geser Low Tuck Kwong dan Bos Djarum Duo Hartono

JAKARTA, DISWAY.ID- Pertumbuhan harta kekayaan Prajogo Pangestu melesat melampau kekayaan bos Facebook Mark Zuckerberg, bahkan menyalip salah satu bos Djarum Group, Michael Hartono.

Kolongmerat Prajogo Pangestu yang sebelumnya berada pada urutan keempat salah satu orang kaya di Indonesia, kini bertengger ketiga menggeser Michael Hartono dengan harta kekayaan mencapai USD 20,6 miliar atau setara Rp 323,3 triliun (Rp15.693 per dolar AS).

Namun harta kekayaan Prajogo Pangestu kelahiran Sambas, Kalimantan Selatan masih kalah dengan kekayaan raja batu bara Low Tuck Kwong yang mencappai USD 26,4 miliar.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di BUMN: Peluang Karir dan Prospek Masa Depan

BACA JUGA:Bandara Soekarno-Hatta Dinilai Paling Ramah Keluarga di Dunia, Berikut Fasilitas Tersedia

Melansir Bloomberg Billionaires Index data per 13 November 2023, jumlah kekayaan  Prajogo Pangestu telah naik 356% atau sebesar USD 16,1 miliar atau atau Rp 33,27 triliun sejak awal tahun.

Pertumbuhan harta kekayaannya  tertinggi  dari daftar 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg. 

Bahkan kekayaan Prajogo Pangestu melesat melampaui kekayaan Mark Zuckerberg pemilik bos Meta atau Facebook yang hanya tumbuh 161 persen sejak awal tahun. 

Walaupun begitu, Mark Zuckerberg tercatat menjadi orang terkaya kedelapan dengan total kekayaan sebesar USD 119 miliar atau setara Rp1.867,4 triliun. 

Prajogo Pangestu menjadi salah satu orang terkaya ketiga hingga saat ini dibawah Low Tuck Kwong degan kekayaan USD 26,4 miliar dan bos Djarum Budi Hartono dengan kekayaan USD 21,1 miliar.

BACA JUGA:FWD Insurance InnovateHer Academy Berikan Pelatihan dan Pendampingan untuk 10 Start Up Perempuan

BACA JUGA:Tanpa Pinjam Dulu Seratus, Promo ‘Bejibun’ dari Blibli Bisa Bikin Belanja Banyak!

Secara  Global  pendiri dan ketua PT Barito Pacific Tbk (BRPT)berada di urutan 77 orang terkaya di dunia.

Adapun Low Tuck Kwong masih menjadi orang terkaya di Indonesia dengan disusul Djarum Budi Hartono.

Sumber: