Pengusaha Indonesia Ini Jadi Orang Terkaya ke-26 Dunia, Kalahkan Pendiri TikTok Zhang Yiming

Pengusaha Indonesia Ini Jadi Orang Terkaya ke-26 Dunia, Kalahkan Pendiri TikTok Zhang Yiming

Pengusaha Indonesia ini Jadi Orang Terkaya ke-26 Dunia, Kalahkan Pendiri TikTok-Screenshot/facebook-

JAKARTA, DISWAY.ID - Prajogo Pangestu salah satu pengusaha Indonesia menjadi orang terkaya di dunia, dengan harta kekayaan mencapai USD 48,2 miliar atau sekitar Rp 776,83 triliun (kurs Rp 16.117 per dolar AS).

Selain menjadi orang terkaya di Indonesia dengan menduduki peringkat satu, bapak tiga orang anak ini menjadi orang terkaya ke-26 dunia versi Forbes.

Harta kekayaan  Prajogo Pangestu mengalahkan kekayaan Low Tuck Kwong, peringkat ke-2 di Indonesia yang membuat terobosan di bidang Energi pada peringkat ke-66 secara global dengan total kekayaan USD 26,2 miliar.

BACA JUGA:Akademi Crypto Gelar Road to Bitcoin Halving

BACA JUGA:Promo Sandal dan Sepatu, Rp 100 Ribu dapat 3 Item di Jakarta Lebaran Fair 2024

Disusul Hartono bersaudara yang hanya berada di urutan 77 orang kaya dunia dengan nilai  kekayaan USD 25,3 miliar. 

Serta menyaip pengusaha Indonesia lainnya, Michael Hartono yang menduduki posisi orang terkaya urutan 81 dunia dengan total kekayaan USD 24,3 miliar.

Bahkan Posisi Prajogo itu berhasil mengalahkan pendiri TikTok, Zhang Yiming yang hanya mencatatkan harta USD 43,4 miliar.

Zhang Yiming menjadi orang terkaya ke-27 dunia, dan orang terkaya ke dua di Tiongkok.

Forbes selalu memperbarui nilai kekayaan masing-masing individu berdasarkan pergerakkan nilai saham perusahaan publik setiap 5 menit setelah pasar saham dibuka. 

Sementara, individu dengan sumber kekayaan berasal dari perusahaan privat, total kekayaan mereka diperbarui setiap 24 jam.

BACA JUGA:10 Orang Terkaya di Indonesia Per April 2024, Prajogo Pangestu Teratas Disusul Low Tuck Kwong dan Hartono Bersaudara

BACA JUGA:Pertamina Lubricants Utamakan Produk Karya Anak Bangsa, Gandeng 36 Perusahaan

Prajogo Pangestu adalah Putra seorang pedagang karet,memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads