Serangan Fajar Drone Kamikaze Rusia Hancurkan 200 Bangunan di Ukraina
Sebuah bangunan hancur akibat serangan drone kamikaze Rusia-Screenshoot/YouTube-
Kementerian Energi Ukraina mengatakan hampir 200 bangunan di ibu kota, termasuk 77 bangunan tempat tinggal, tidak mendapat aliran listrik akibat serangan itu.
Angkatan udara Ukraina mengatakan serangan itu merupakan serangan pesawat tak berawak terbesar Rusia sejak awal perang pada Februari 2022.
Pasukan Rusia berusaha menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina menjelang musim dingin.
“ Hal ini menjadi kekhawatiran warga di Kyiv dan kota-kota lain karena Rusia menargetkan infrastruktur penting dan pasokan listrik seperti yang mereka lakukan tahun lalu,” katanya.
BACA JUGA:Jepang Diperintahkan Bayar Kompensasi Terhadap 16 Wanita Korsel Dijadikan Budak Seks Perang Dunia II
Kyiv juga meningkatkan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap instalasi militer Rusia di Ukraina timur dan di sekitar semenanjung Krimea ketika negara itu melancarkan serangan balasan yang diluncurkan pada bulan Juni.
Pertahanan rudal Rusia dilaporkan telah menembak jatuh 13 drone Ukraina di Krimea dan tiga lainnya di wilayah Volgograd pada Jumat dini hari, kata media lokal, mengutip kementerian pertahanan Rusia.
Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat bahwa Ukraina perlu mengamankan tiga kemenangan penting di luar negeri, termasuk persetujuan paket bantuan besar-besaran dari Kongres Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan dimulainya pembicaraan resmi untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Dua puluh bulan setelah invasi besar-besaran Rusia, kelelahan mulai menyelimuti hubungan Barat dengan Kyiv, yang sangat bergantung pada sekutunya dalam hal bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan untuk berperang melawan pasukan Kremlin.
BACA JUGA:Kebakaran Mall di Pakistan Tewaskan 9 Orang, 50 Terperangkap di Pusat Perbelanjaan
BACA JUGA:Langkah Membumi Festival 2023, Krisis Iklim Harus Dilawan Bersama!
Mykhailo Shamanov, juru bicara pemerintahan militer Kyiv, mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak di kota itu adalah yang keempat yang dilakukan Rusia dalam sebulan terakhir.
Compact Armament Research (CAR), sebuah organisasi yang berbasis di Inggris yang menyelidiki komponen senjata, memeriksa 20 drone buatan Iran di Ukraina dari November 2022 hingga Maret 2023.
CAR mengonfirmasi bahwa sekitar setengah dari drone yang ditinjau adalah Shahed-136 dan memiliki motor yang direkayasa ulang oleh perusahaan Iran, Oje Parvaz Mado Nafar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: