Mengenali Cara Kerja Endoskopi Saluran Cerna

Mengenali Cara Kerja Endoskopi Saluran Cerna

Peralatan yang dipakai untuk Endoskopi.-Siloam Hospitals-

BACA JUGA:3 Tahun Hasilkan 421 Kehamilan, RS Siloam Bikin Gathering Bayi Tabung

Adapun beberapa penyakit yang bisa dideteksi menggunakan prosedur endoskopi adalah Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD, kanker, luka, peradangan atau iritasi. 

Bisa juga dimanfaatkan untuk mendeteksi kelainan pra-kanker seperti Barrett’s esophagus, penyakit celiac, penyempitan kerongkongan, penyumbatan dan beberapa lainnya.

Saat melakukan prosedur Endoskopi saluran cerna atas tentunya ada beberapa hal yang perlu disiapkan terlebih dahulu. Pertama, pasien perlu menceritakan pada dokter tentang riwayat kesehatan. Termasuk gejala yang dirasakan, alergi, dan semua obat maupun vitamin yang dikonsumsi.

Dari sana dokter akan memberikan sejumlah arahan sebelum menjalani prosedur ini.

Agar mencapai hasil optimal, dokter akan meminta pasien berpuasa selama 6-8 jam dengan tujuan agar lambung kosong dan bersih. Jika tidak, dokter akan kesulitan memeriksa dengan jelas sebab saluran cerna tertutup dengan makanan.

Tindakan Endoskopi juga memungkinkan disertai pemberian obat penenang agar nyaman selama tindakan.

Anda juga mungkin diberikan bius cair berbentuk obat kumur atau semprotan untuk membuat tenggorokan mati rasa dan mencegah tersedak.

Dalam beberapa kasus, Endoskopi bisa dilakukan tanpa pembiusan. Selama tindakan, dokter mungkin akan melakukan biopsi, menghentikan pendarahan pada saluran pencernaan, melakukan prosedur lain, misal melebarkan penyempitan saluran pencernaan.

BACA JUGA:4 RS Siloam Gelar Simposium Kardiovaskular, Libatkan Puluhan Tenaga Ahli Dalam dan Luar Negeri

Berapa lama tindakan Endoskopi dilakukan?

Prosedur Endoskopi sekitar 15 sampai 30 menit.

Selama tindakan, Anda tidak akan merasakan apapun, kecuali tertidur dengan pulas akibat dari pemberian obat bius.

Selanjutnya, dokter akan memberikan arahan tentang perawatan pasca-Endoskopi dilakukan.

Endoskopi adalah prosedur yang tergolong aman. Namun, seperti prosedur medis lainnya, tetap mungkin efek samping dari tindakan ini. Pada kasus langka, komplikasi bisa terjadi.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads