Siloam Hospitals Hadirkan Teknologi Robotik untuk Penderita Osteoartritis, Apa Itu?

JAKARTA, DISWAY.ID – Siloam Hospitals, salah satu grup rumah sakit terkemuka di Indonesia, secara resmi meluncurkan layanan terbaru dengan mengadopsi teknologi robotik canggih untuk prosedur operasi penggantian sendi, khususnya bagi pasien osteoartritis (OA) yakni Robot TKR (Total Knee Replacement).

Langkah strategis ini menempatkan Siloam di garis depan inovasi medis, dengan tujuan memberikan standar layanan terbaik dan hasil optimal bagi pasien di Indonesia.

BACA JUGA:MaxDecal Sulap Tampilan Bus Transjakarta Penuh Warna, Karya Kreatif Anak Bangsa Memperingati HUT Kemerdekaan RI

BACA JUGA:Persib Bandung Turun dengan Kekuatan Penuh Lawan Persijap, Hodak Enggan Anggap Remeh

Osteoartritis, atau pengapuran sendi, adalah kondisi degeneratif yang umum terjadi dan sering menyebabkan rasa sakit serta keterbatasan gerak yang signifikan. Jika penanganan non-bedah tidak lagi efektif, operasi penggantian sendi (artroplasti) menjadi solusi yang direkomendasikan.

Dengan kehadiran robotik, prosedur yang sebelumnya dilakukan secara manual kini memiliki tingkat presisi yang jauh lebih tinggi.

"Penggunaan robot dalam TKR meningkatkan ketepatan dalam memotong tulang dan menempatkan implan secara presisi, sesuai dengan anatomi pasien masing-masing," jelas Prof. Dr. dr. Ismail Hadi Soebroto Dilogo, Sp.OT. Subsp.P.L (K) Subspesialis Panggul dan Lutut di Siloam Hospitals Mampang, Senin 18 Agustus 2025.

BACA JUGA:Dokter JEC Ungkap Pengalaman Tangani Pasien Pemuda 25 Tahun yang Terkena Katarak, Keluhan Sejak Kelas 6 SD

"Hal ini dapat mempercepat pemulihan, mengurangi rasa nyeri pasca operasi, serta meningkatkan umur implan lutut," tambahnya.

Manfaat Utama Teknologi Robotik

Penggunaan robotik dalam prosedur penggantian sendi lutut dan panggul membawa beberapa manfaat signifikan:

1. Peningkatan Akurasi dan Presisi: Sistem robotik memungkinkan dokter untuk membuat sayatan dan penempatan implan dengan akurasi yang hampir sempurna. Hal ini sangat krusial untuk memastikan keseimbangan sendi dan stabilitas jangka panjang.

2. Minimal Invasif: Dengan presisi tinggi, risiko kerusakan pada jaringan lunak di sekitar sendi, seperti otot dan ligamen, dapat diminimalisir. Ini berdampak langsung pada rasa sakit pasca-operasi yang lebih rendah.

BACA JUGA:Transformasi Ortopedi Indonesia: Kolaborasi Ilmiah di OCM 2025

3. Pemulihan Lebih Cepat: Pasien yang menjalani operasi dengan bantuan robotik sering kali dilaporkan mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat, lama rawat inap yang lebih pendek, dan dapat kembali beraktivitas normal lebih cepat.

Sumber: