Waspada! Ini Dampak Buruk Diet Super Ketat untuk Kesehatan Tubuh

Waspada! Ini Dampak Buruk Diet Super Ketat untuk Kesehatan Tubuh

Diet sehat-Hati-hati diet ekstra ketat-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebagian orang ingin kurus dengan cepat.

Alhasil, mereka melakukan diet ekstra super ketat. Dampaknya? Bisa bahaya untuk kesehatan tubuh. 

Mereka yang mencoba untuk memulai penurunan berat badan atau mungkin ingin menurunkan beberapa kilogram sebelum acara besar atau liburan mungkin tergoda untuk mencoba diet ketat.

Pada kenyataannya diet ketat mungkin justru merugikan dan mungkin membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit. 

BACA JUGA:Cara Diet Kahiyang Ayu Bikin Penasaran, Berhasil Susut 30 Kilogram

Apa itu diet ketat?

Diet ketat telah ada selama bertahun-tahun, namun telah ada tetap populer akhir-akhir ini berkat influencer dan media sosial.

Biasanya, diet ini melibatkan pengurangan asupan kalori secara drastis menjadi 800-1.200 kalori sehari selama beberapa minggu.

Para pendukung diet ini mengklaim bahwa diet ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, yang mungkin menjelaskan mengapa diet ini memiliki daya tarik yang begitu besar.

Memang benar, penelitian menunjukkan diet ini sebenarnya bisa sangat efektif untuk orang-orang tertentu.

Dilansir dari Science Alert, Minggu 7 Januari 2024, dalam sebuah penelitian terhadap 278 orang dewasa dengan obesitas, diet ketat selama 12 minggu dengan 810 kalori sehari menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar setelah 12 bulan dibandingkan orang yang hanya mengurangi kalori dengan mengontrol porsi.

Kelompok diet ketat kehilangan rata-rata hampir 11 kilogram dibandingkan hanya 3 kilogram pada kelompok diet sedang.

Demikian pula, sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet sangat rendah kalori mungkin bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.

Para peneliti menemukan bahwa 60 persen peserta yang mengonsumsi 600 kalori sehari selama delapan minggu mampu menyembuhkan diabetes tipe 2 mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: science alert