Peneliti Ungkap Obat Minyak Zaitun Berpotensi Mengobati Kanker Otak yang Mematikan, Begini Cara Kerjanya

Peneliti Ungkap Obat Minyak Zaitun Berpotensi Mengobati Kanker Otak yang Mematikan, Begini Cara Kerjanya

Peneliti Ungkap Obat Minyak Zaitun Bisa Membantu Mengobati Kanker Otak yang Mematikan, Begini Cara Kerjanya-rawpixel.com-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Dr. Michele Afif, CEO dari Brain Tumor Charity menyebut bahwa “obat minyak zaitun” dapat mengobati kanker otak yang mematikan.

Klaim tersebut diungkap setelah keluarnya hasil uji coba awal menunjukkan harapan bagi pasien glioblastoma.

Tumor otak yang tumbuh cepat dan agresif, glioblastoma didiagnosis pada lebih dari 12.000 orang Amerika setiap tahunnya.

Rata-rata lamanya kelangsungan hidup bagi pasien tumor otak hanya delapan bulan.

BACA JUGA:Kanker Otak

Tumor otak memang belum ada obatnya, namun asam idroxioleic, atau 2-OHOA, obat baru yang berasal dari asam oleat atau asam lemak utama dalam minyak zaitun akan diuji pada pasien glioblastoma yang baru didiagnosis dalam penelitian mendatang di London.

Obat tersebut mengubah dinding sel tumor untuk menghentikan pertumbuhan atau penyebaran kanker.


Pentingnya Obat Minyak Zaitun untuk Sembuhkan Kanker Otak-fabrikasimf-Freepik

“Glioblastoma terkenal sulit untuk diobati, jadi penelitian apa pun yang membuka jalan bagi pengobatan yang lebih baik bagi orang-orang yang menghadapi diagnosis ini merupakan sebuah tonggak penting,” ucap Dr. Michele Afif, dikutip dari situs The Telegraph.

“Kami menyambut baik uji klinis Fase 3 bagi mereka yang mengidap penyakit mematikan ini karena hanya ada sedikit pengobatan baru dalam beberapa tahun terakhir,” tambah Michele Afif.

BACA JUGA:Rumah Sakit Siloam Luncurkan Layanan dan Alat Baru Pengobatan Kanker

Hasil dari uji coba awal, yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer tahun lalu, menemukan bahwa sekitar seperempat dari 54 peserta memberikan respons positif.

Ssalah satunya hidup lebih dari tiga tahun terhadap obat oral ketika dicampur dengan air tiga kali sehari. hari.

Mual, muntah dan diare adalah efek samping yang paling sering dilaporkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: