Amerika 'Komporin' Israel Untuk Serang Fasilitas Nuklir Iran

Amerika 'Komporin' Israel Untuk Serang Fasilitas Nuklir Iran

Amerika 'Komporin' Israel Untuk Serang Fasilitas Nuklir Iran-Experss.co.uk-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pakar Ilmu Politik dari Universitas Northeastern asal Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel bisa melancarkan serangan dahsyat terhadap fasilitas senjata nuklir Iran setelah Teheran menyerang negara zionis pada Sabtgu 13 April 2024 malam.

Pada serangan tersebut, Iran menembakkan lebih dari 300 rudal dan drone ke Israel sebagai pembalasan atas serangan IDF terhadap gedung konsulat Iran di Suriah, yang menewaskan dua jenderal militer Iran.

BACA JUGA:Hacker Iran Sukses Retas Sistem Radar Iron Dome Israel

BACA JUGA:Iran Peringatkan AS Agar Tidak Ikut Campur, Usai Israel Dibombardir Ratusan Rudal dan Drone

Max Abrahms, profesor ilmu politik di Universitas Northeastern, percaya bahwa serangan Iran adalah deklarasi perang.

Dia menambahkan bahwa Israel dapat menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan serangan rudal di masa depan.

Menurut Abrahms yang dikutip dari media Northeastern Global News: “Iran pada dasarnya telah menyatakan perang terhadap Israel, dan Israel akan meresponsnya dengan cara yang substansial.”

“Ada kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan merespons dengan menargetkan fasilitas nuklir Iran,” ujarnya.

BACA JUGA:Israel Makin Gelisah, Takut Kalau Iran Pakai Senjata Nuklirnya

BACA JUGA:Perang Dunia III Viral Buntut Serangan Iran ke Israel, Netanyahu Rapat Mendadak

Abrahms menambahkan bahwa serangan hari Sabtu itu penting karena Iran menggunakan kemampuan militernya sendiri daripada mengandalkan proksinya di seluruh wilayah.

“Israel dan Iran telah melancarkan perang tingkat rendah terhadap satu sama lain dalam bayang-bayang,” lanjutnya.

“Iran secara historis menggunakan kelompok proksinya untuk menyerang Israel dari Yaman, Lebanon, dan bahkan wilayah Palestina dengan kelompok seperti Hamas, yang didukung oleh Iran,” ungkapnya.

Abrahms juga menambahkan serangan itu bisa mempunyai “implikasi internasional bagi AS” serta dampak regional di negara-negara seperti Yordania, Arab Saudi dan Yaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait