Menko Perekonomian Airlangga Tegaskan Pemerintah Tetap Waspadai Potensi Dampak Gejolak Geopolitik di Timur Tengah

Menko Perekonomian Airlangga Tegaskan Pemerintah Tetap Waspadai Potensi Dampak Gejolak Geopolitik di Timur Tengah

Menko Airlangga Tegaskan Pemerintah Tetap Waspadai Potensi Dampak Gejolak Geopolitik di Timur Tengah-disway.id/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Memanfaatkan momen liburan pada Idul Fitri 1445 Hijriah ini, sebagian besar masyarakat melakukan kegiatan mudik, untuk menjalin silaturahmi bersama keluarga di kampung halaman. 

Peningkatan gejolak perekonomian yang meningkat juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Halalbihalal Idulfitri 1445 H Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta pada Selasa (16/04).

BACA JUGA:Gus Halim Dorong Jajaran Kemendes PDTT Semangat dalam Bekerja

BACA JUGA:Kemenhub Catat Pengguna Angkutan Umum Capai 1,2 Juta Orang pada H+4 Lebaran 2024

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa seluruh keluarga besar Kemenko Perekonomian yang telah aktif bersinergi, dan berkontribusi dalam membentuk kebijakan, dan menjalankan program untuk perekonomian nasional yang berpengaruh bagi masyarakat luas.

Dalam sesi konferensi pers usai melaksanakan halalbihalal dengan seluruh pegawai Kemenko Perekonomian, Airlangga menjelaskan bahwa eskalasi tensi geopolitik ini bukan sesuatu yang diharapkan.

Namun Indonesia tetap akan memonitor perkembangan situasinya dalam satu sampai dua bulan ke depan.

“ Tentu kita lihat berbagai skenario, tetapi saat ini kita monitor situasi dulu, tidak boleh overreacting. Jadi, saat ini belum ada kebijakan khusus, namun yang sekarang paling penting kita jaga tentunya adalah biaya logistik,” tutur Airlangga.

BACA JUGA:Menteri PUPR Ungkap Progres Infrastruktur yang Dikebut di Akhir Masa Jabatannya

BACA JUGA:H+3 Lebaran 2024, 361.171 Penumpang Gunakan Jasa Angkutan Penyebarangan

Kemarin, kata Airlangga sebelum ada kasus Iran saja harga minyak dunia sudah naik, tapi tentu kita terus jaga, karena biaya transportasi utamanya dipengaruhi dari biaya BBM. 

Pemerintah sudah berkomitmen bahwa BBM tidak akan naik sampai Juni 2024.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan otoritas terkait untuk menjaga sektor makro dan riil, serta fiskal dan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: