Kominfo: Masuknya Operator Asing ke Indonesia Dorong Kualitas Operator Dalam Negeri
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong-disway.id/Ayu Novita-
JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menyebut masuknya starlink sebagai operator asing, guna mendorong operator dalam negeri tingkatan pelayanannya.
“Dengan adanya perusahaan asing yang masuk, ini akan mendorong operator-operator lokal meningkatkan layanannya. Kita harus tata misalnya starlink di IKN,” jelasnya di Gedung Kominfo, Jakarta, pada Jumat, 3 Mei 2024.
Dalam bahasannya ini, Ia mencontohkan perusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lokal bisa bersaing dengan SPBU asing yang pernah masuk ke indonesia.
BACA JUGA: Kemendag: Barang Impor Milik PMI Tak Dibatasi Lagi
BACA JUGA: 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Diluncurkan, Prioritaskan Pemuda Daerah
“Contohnya Total dan Shell, Pertamina juga tidak kalah bersaing dengan meningkatkan pelayanannya, seperti toilet gratis,” jelasnya.
Usman juga menjelaskan, dengan masuknya Starlink ke Indonesia telah dikaji dengan matang. Pasalnya, jika persaingan di tata dengan baik maka kepentingan publik akan diutamakan.
“Tentu sudah melalui kajian, apakah kedatangan investor asing akan mengganggu atau menggerus perusahaan-perusahaan-perusahaan lokal atau operator-operator lokal. Ini kita tata persaingannya agar tidak masuk dalam persaingan yang sempurna,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, bahwa jangan takut dengan persaingan karena adanya persaingan akan mendorong operator-operator lokal meningkatkan pelayanannya.
BACA JUGA: BPS: Inflasi Pangan Terpantau Stabil di Bulan April, Hasil Kerja Keras Seluruh Stakeholder Pangan
BACA JUGA: Ida Fauziyah Dorong Pensiunan Tetap Sumbangkan Ide dan Pemikiran di Ketenagakerjaan
Untuk operator lokal, Usman menegaskan tidak perlu khawatir, pasalnya hal tersebut justru baik untuk agar keluar dari zona nyaman dan menghindari praktik monopoli yang bisa berkembang dalam industri tersebut.
Kemudian akan dilakukan pengaturan, Ia mencontohkan Starlink bisa diletakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan juga kota-kota disekitarnya yang belum terjangkau Internet.
Menurut perhitungan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini baru 78,9 persen masyarakat Indonesia yang memiliki akses internet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: