Sudah Melakukan Peremajaan Armada Mobil, Sopir Angkot Jakarta Utara Merasa Terzalimi

Sudah Melakukan Peremajaan Armada Mobil, Sopir Angkot Jakarta Utara Merasa Terzalimi

Unjuk Rasa Sopir Angkot Jakarta Utara di depan Kantor Balaikota Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2024-disway.id/Candra Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Sejumlah sopir angkot KWK Jakarta Utara menggelar aksi di depan kantor Balaikota Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2024.

Para sopir angkot itu merasa sedih, seolah-olah tertipu dengan kebijakan yang ada. 

Salah seorang perwakilan sopir, Waridin mengatakan, pihaknya diminta oleh Dishub untuk melakukan peremajaan armada mobil agar sesuai dengan standar angkutan mikrotrans.

BACA JUGA:Bahas Kenaikan Tarif Transjakarta, Komisi B DPRD DKI Akan Gelar Rapat Khusus

BACA JUGA:Ini Kriteria Kandidat Gubernur DKI Jakarta Paling Tepat Menurut PSI

"Kalau kakak-kakak ini jadi kami pasti juga sedih. Kenapa sedih, di tahun 2019 Dishub telah mengeluarkan sebuah SK yang memerintahkan kepada kami sebagai pemilik untuk meremajakan armada," ujar Waridin.

Waridin menyampaikan, pada saat itu pihaknya juga diminta oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk melaksanakan sebuah kegiatan yang disebut dengan angkutan gratis.

Namun, mereka merasa terzolimi karena para pemilik angkot sudah bersepakat akan mengikuti SK tersebut dan bersedia untuk meremajakan mobilnya, tetapi sampai sekarang empat rute tersebut belum beroperasi.

"Kami punya mobil ini bukan sekonyong-sekoyong gubernur kasih armada, kami kredit, kredit itu ada dp-nya, kami cari kesana kemari. Akhirnya apa yang terjadi sampai hari ini 4 jalur jak lingko itu tidak berjalan," jelasnya.

BACA JUGA:Tuntut 4 Rute Dibuka, Sopir Angkot KWK Unjuk Rasa di Depan Kantor Heru Budi

BACA JUGA:Gandeng Disnaker, Dishub DKI Jakarta Beri Pelatihan Kerja Bagi Juru Parkir Liar

Hak tersebut sangat merugikan. Karena, kata Waridin, pihaknya telah merogoh kocek sampai puluhan juta untuk DP mobil tersebut.

"DP kita kisaran 50-60 juta. Cicilan 2,7-3 juta Kemudian walaupun kami beroperasi, setoran itu cuma 50 Ribu. Bagaimana mungkin setoran 50 ribu bisa menutupi cicilan yg besarnya 2,7 sampai 3 juta," tukasnya.

Waridin dan rekan seperjuangannya melakukan aksi di depan Balaikota karena dilatarbelakangi oleh janji dari Dinas Perhubungan (Dishub) tahun 2019 yang ingin membuka empat rute miktrotrans. Yaitu JAK 111, JAK 114, dan JAK 116, serta JAK 119.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: