Kelebihan dan Kekurangan Starlink Milik Elon Musk yang Resmi Beroperasi di Indonesia, Bisa Jangkau Daerah Terpencil
Bahlil akui tak pernah bahas masuknya Starlink ke Indonesia, terutama terkait dengan teknis.--Instagram @starlink_idn
Sementara, satelit LEO memiliki latensi kurang dari 27 milidetik.
Dapat diartikan bahwa Starlink bisa menyalurkan data yang lebih cepat dibandingkan layanan internet lain.
4. Mudah Dipasang
Penggunaan layanan internet Starlink sangat praktis.
BACA JUGA:3 Profesor Untar Dikukuhkan, Meneliti Kecerdasan Buatan, CEO Elon Musk, hingga Indonesia Emas
BACA JUGA:Perusahaan Elon Musk, Nerualink Berhasil Tanam Chip ke Otak Manusia
Caranya dengan merakit terminal persegi berukuran 30,5 cm, antena, dan kabel yang terkoneksi ke router WiFi.
Terminal Starlink ini mudah dipasang di permukaan datar apapun termasuk tanah atau atap.
Bahkan, kit milik Starlink dilengkapi panduan pemasangan dan instruksi unduh aplikasi Starlink untuk menyiapkan perangkat.
Di mana proses pemasangannya singkat dan kurang dari 30 menit.
Meski memiliki banyak kelebihan, nyatanya layanan internet milik Elon Musk ini juga memiliki beberapa kekurangan.
BACA JUGA:Bernard Arnault Orang Terkaya di Dunia, Kekayaan Pendiri Louis Vuitton Lampaui Elon Musk
BACA JUGA:Elon Musk Pemer Robot Baru Tesla, Optimus Gen 2 Akan Gantikan Pekerjaan Manusia
Kekurangannya ini dapat memengaruhi layanan internetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: