Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Akibat Varian Baru, Begini Imbauan Kemenkes
Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Akibat Varian Baru, Begini Imbauan Kemenkes -Tangkapan Layar/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Singapura pada dua pekan terakhir diakibatkan varian baru.
Munculnya varian baru KP.1 dan KP.2 ini menyebabkan sebanyak 25.900 kasus Covid-19, dikonfirmasi sepanjang 5-11 Mei 2024.
Angka ini 90 persen lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya, yakni sebesar 13.700 kasus.
BACA JUGA:Kemenperin Fasilitasi Industri untuk Unjuk Inovasi dalam Ajang WWF ke-10
BACA JUGA:Kemenperin Beri Tanggapan Atas Penumpukan Kontainer Impor di 3 Pelabuhan
Prediksi puncak gelombang baru Covid-19 ini akan terjadi pada akhir Juni 2024.
Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes mengatakan, bahwa varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2 masih belum ditemukan di Indonesia.
Kendati demikian, ia menyebut bahwa ada kemungkinan kasus yang tidak diketahui karena masyarakat lebih memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala.
"Karena sekarang banyak masyarakat yang tidak periksa Covid-19 kalau ada keluhan flu, sehingga mungkin ada underdiagnosis ya," ungkapnya kepada Disway, Senin, 20 Mei 2024.
Meski begitu, ia memastikan bahwa pihaknya terus melakukan surveilans genomik maupun surveilans influenza like illness (ILI).
BACA JUGA:Hadiri WWF ke-10 di Bali, Menhub Harap Kesadaran Jaga Sumber Daya Air Meningkat
BACA JUGA:Kemenaker Cari Instruktur dan Trainer Pelatihan Kerja Lewat Kompetisi KKIN
"Jadi monitor kasus ISPA belum ada peningkatan di puskesmas juga di RS kalau ada peningkatan kasus yang dirawat dengan gejala berat akibat ISPA," pungkasnya.
Lebih lanjut, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan dr. Achmad Farchany Tri Adryanto, M.K.M. menjelaskan bahwa varian baru ini tidak menimbulkan gejala baru yang berbeda dengan varian sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: