Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah yang Benar pada Idul Adha 2024
Niat puasa Arafah dan Tarwiyah yang benar--Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID – Penting untuk mengetahui bacaan niat puasa Arafah dan Tarwiyah dalam momentum ibadah Idul Adha 2024.
Bulan Dzulhijjah dikenal sebagai salah satu bulan yang mulia bagi umat muslim sedunia.
Dikutip dari laman resmi BAZNAS, setiap muslim yang mengamalkan puasa di bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat dibandingkan ibadah di bulan lainnya.
BACA JUGA:Wow! Harga Sapi Kurban Idul Adha 2024 di Kemayoran Tembus Rp38 Juta, Nih Penampakannya
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits yang berbunyi:
"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Tirmidzi)
Untuk meraih keutamaan puasa di bulan Dzulhijjah, perlu diiringi dengan pengamalan tata cara ibadah puasa yang benar. Berikut adalah bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah yang benar dan pengamalannya yang tepat.
BACA JUGA:Jadwal Puasa Idul Adha 2024: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Lengkap Niat
Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah
Niat Puasa Arafah
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta ala
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta ala."
Niat Puasa Tarwiyah
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta ala."
Tata Cara Amalan Puasa
Niat
Sudah seharusnya saat melaksanakan ibadah apapun termasuk puasa, hendaklah berniat di dalam hati bahkan bila perlu berniat dengan dilafalkan untuk mendorong niat yang sungguh-sungguh di dalam hati.
Pelaksanaan niat puasa sunnah tidak perlu dilakukan sebelum pelaksanaan puasanya, artinya bahwa diperbolehkan untuk berniat di tengah-tengah hari.
Asalkan orang tersebut belum makan dari waktu sahur hingga berbuka puasa.
BACA JUGA:Kapan Libur Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya di Sini
Sahur
Selanjutnya, pelaksanaan sahur dalam puasa apapun hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan.
Artinya boleh dilakukan atau tidak, tapi jika dilaksanakan mendapatkan keberkahan di dalamnya.
Salah satu manfaat sahur adalah membuat seseorang yang berpuasa lebih fit menjalani hari-harinya.
Bahkan, orang yang melaksanakan sahur pun bisa mendapatkan pahala di dalamnya.
BACA JUGA:Resep Gulai Kambing Empuk, Persiapan untuk Idul Adha
Menahan Nafsu, Makan, dan Minum
Berpuasa bukan hanya untuk menahan makan dan minum, tetapi juga menahan hawa nafsu.
Hawa nafsu itu beragam, bisa dalam bentuk marah-marah, sedih berlebihan, hingga perbuatan-perbuatan buruk yang dikerjakan.
Mengapa harus menahan hawa nafsu?
Ini karena sejatinya puasa adalah ibadah untuk menghindarkan seseorang dari perbuatan yang tidak baik, yang tujuannya untuk melatih seseorang melakukan perbuatan amal shalih.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Ini Strategi Bapanas Untuk Stabilkan Harga Pangan
Berbuka Puasa
Jika mengakhirkan sahur dianjurkan, maka menyegerakan berbuka puasa adalah yang dianjurkan.
Anjuran ini tentunya ada hikmahnya, yaitu bisa menjadi kenikmatan bagi orang yang telah menahan lapar dan dahaga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: