'Suara Kita Masa Depan Kita' Jadi Moskot dan Jingle Pilkada Jakarta 2024

'Suara Kita Masa Depan Kita' Jadi Moskot dan Jingle Pilkada Jakarta 2024

'Suara Kita Masa Depan Kita' Jadi Moskot dan Jingle Pilkada Jakarta 2024-disway.id/Dimas Rafi-

JAKARTA, DISWAY.ID --  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akan memperkenalkan maskot dan jingle 'Suara Kita Masa Depan Kita'.

Maskot dan Jingle Pilkada Jakarta 2024 akan ditampilkan, dalam seluruh acara sosialisasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mendatang.

Anggota KPU DKI Jakarta, Astri Megatari menjabarkan, maskot dan jingle Pilgub DKI 2024 mendatang dikembangkan melalui sebuah kompetisi.

BACA JUGA: Agak Lain CFD Sudirman-Thamrin Hari Ini, Ada Marching Band hingga Kirab Bendera 300 Meter

BACA JUGA: KPU DKI Akan Melakukan Pemetaan TPS Untuk Pilkada Jakarta

Sekitar 70 orang mengikuti kontes pembuatan maskot dan jingle dalam rangka Pilkada Jakarta.

“Artinya, maskot dan jingle yang nanti di-launching adalah dari Jakarta oleh warga Jakarta dan untuk masyarakat Jakarta,” kata Astri pada awal tahapan Pilkada di Monas, Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2024.

Meski ragu, Astri enggan memberkan detail maskot dan jingle Pilgub DKI Jakarta. Ia justru memberikan bocoran dengan membeberkan judul jingle Pilkada Jakarta “suara kita masa depan Jakarta”.

Menurut Astri, judul jingle ini selaras dengan slogan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 yang bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat lebih besar pada Pilkada Jakarta mendatang yang dijadwalkan pada 27 November 2024.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Wahyu Dinata menyampaikan optimismenya terhadap lancarnya pemilihan gubernur tahun ini, baik pada jabatan gubernur maupun wakil gubernur.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Terbaru Hari Ini, Minggu 26 Mei 2024: Tanpa Hujan Hanya Panas

BACA JUGA: Ratusan Personil Gabungan TNI Polri dan Pemprov DKI Akan Amankan Konser Avenged Sevenfold

Wahyu mengungkapkan perlunya seluruh pemangku kepentingan meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya dalam pemilu.

“Sosialisasi kedua pelaksanaan kampanye yang tentu saja perlu dilakukan karena Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan menjadi kota global nantinya,” ungkap Wahyu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: