55 Ribu Jamaah Haji Indonesia Masuk Kriteria Murur di Muzdalifah

55 Ribu Jamaah Haji Indonesia Masuk Kriteria Murur di Muzdalifah

Peta Armuzna, Arafah, Muzdalifah, dan Mina-thewahyproject-

MAKKAH, DISWAY.ID – Tidak semua jamaah haji Indonesia menjalani mabit di Muzdalidah. Saat mabit di Muzdalifah, jamaah berdiam sejenak dan mengumpulkan batu untuk melontar jumrah. Pada puncak haji nanti, ada 55 ribu jamaah haji Indonesia yang  murur (hanya melintas) di Muzdalidah.

Mereka yang murur ini adalah jamaah yang masuk empat kriteria yakni mengalami risiko tinggi secara medis, lansia, disabilitas, dan para pendamping jamaah (risti, lansia, dan disabilitas). Setelah dari Arafah, 55 ribu jamaah ini akan melintas saja di Muzdalifah, kemudian langsung ke Mina. 

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid menjelaskan, pembangunan toilet baru di Muzdalifah memakan space bagi 20 ribu meter persegi. Itu setara dengan area untuk 18 ribu jamaah. 

BACA JUGA:Masjidilharam Penuh Sesak, Jamaah Haji Indonesia Sebaiknya Salat di Hotel agar Kondisi Fisik Terjaga

BACA JUGA:Hari Ini Deadline Pemegang Visa Umrah Keluar Arab Saudi

Selain itu, tahun ini jamaah haji Indonesia tidak lagi menempati area di Mina jadid. Semua pindah ke Muzdalifah. Tahun lalu, jamaah yang berada di Mina Jadid ada 27 ribu orang. 


Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid memberikan keterangan kepada wartawan di kantor urusan haji Indonesia di Makkah.--Media Center Haji

Kemudian, tahun ini ada tambahan kuota untuk 10 ribu jamaah haji reguler. Sehingga bila ditotal, ada 55 ribu jamaah haji Indonesia yang tidak kebagian tempat di Muzdalifah. Bila dipaksakan semua masuk Muzdalifah, tentu akan sangat berisiko.

Subhan menambahkan, area yang diperuntukkan bagi jamaah haji Indonesia seluas 82.350 meter persegi. Area ini hanya mampu menampung 183 ribu jamaah. Sehingga, setiap jamaah hanya mendapatkan ruang atau tempat (space) sekitar 0,45 m2 di Muzdalifah. “Ini saja sudah sangat sempit dan padat,” kata Subhan Cholid.

PPIH tengah melakukan pendataan siapa saja jamaah haji yang akan murur di Muzdalidah. “Ketua kloter nantinya akan menyampaikan ke ketua sektor,” katanya.

Setiap maktab, kata Subhan, ada 750-an jamaah yang melaksanakan murur. Sehingga dengan jumlah 73 maktab yang ditempati jemaah haji Indonesia, angka 55 ribu itu bisa tercapai. “Nanti kita tinggal sesuaikan dengan jumlah bus yang diperlukan,” katanya.

Pada 9 Zulhijah nanti, seluruh jamaah haji Indonesia berangkat dari Makkah ke Arafah. Setelah matahari terbenam di Arafah, jamaah mulai bergerak ek Muzdalifah. Lalu setelah mabit di Muzdalifah akan ke Mina.  “Pada fase ini trip pertama dan kedua diperuntukkan untuk jamaah murur,” katanya. 

BACA JUGA:PPIH Kerahkan 1000 Petugas untuk Bersiaga Jelang Armuzna Haji 2024, Apa Tugasnya?

BACA JUGA:Persis Nilai Ibadah Haji Sah Meski Murur di Muzdalifah dan Tidak Mabit di Mina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: