Imunisasi MMR pada Anak Efektif 80 Persen Melawan Gondongan, Waspadai Risiko Komplikasi

Imunisasi MMR pada Anak Efektif 80 Persen Melawan Gondongan, Waspadai Risiko Komplikasi

Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K)-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Terjadi peningkatan kasus gondongan di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya Jakarta.

Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sebanyak 1.234 kasus ditemukan selama Januari-Juni 2024.

Angka ini meningkat dari 876 kasus di periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Mengenal Pengobatan Kanker Darah Multiple Myeloma dengan Metode Stem Cell

BACA JUGA:Waspada! DBD di Jakarta Pusat Melonjak Drastis, Incar Pasien Anak Usia Sekolah

Selain itu, wilayah lain seperti Tangerang, Bandung, serta Surabaya juga mengalami peningkatan kasus.

Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) menjelaskan, gondongan atau mumps merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus.

Virus penyebab penyakit gondongan ini dengan mudah menyebar melalui air liur dan berbagai barang yang terkontaminasi.

"Penularan gondongan sering kali terjadi dengan cepat di tempat penitipan anak, sekolah, atau di mana banyak anak berkumpul dalam ruangan yang sama, berbagi peralatan, dan berinteraksi dekat satu sama lain," terang Anggraini dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Juni 2024.

Virus ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis atau kelenjar ludah yang berada di dekat telinga.

BACA JUGA:Cerita Toto Kena Kanker Darah Ganas, Jalani Bone Marrow Transplant Obati Multimple Myeloma

BACA JUGA:Muncul Kasus Kematian Pertama Flu Burung H5N2, Sudah Masuk Indonesia?

Gejala awal gondongan di antaranya, pembengkakan dan nyeri di area pipi-rahang hingga sulit membuka mulut, demam, lesu, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, dan gejala lain yang mirip dengan flu.

Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat memicu komplikasi yang lebih serius, seperti radang testis (orchitis) yang terjadi pada sekitar 30 persen laki-laki pascapubertas yang tidak divaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: