Suhu Panas Juga Bikin Batuk dan Dahak, Wajib Hidrasi dengan Isotonik
Ilustrasi batuk-8photo/freepik-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Meski kerap dikaitkan dengan penyakit musim dingin ketika suhu relatif rendah, batuk dan dahak rupanya juga bisa terjadi pada saat suhu panas dan udara kering.
Hal ini berkaitan dengan kondisi lapisan mukosilia yang berperan melindungi saluran pernapasan.
BACA JUGA:VIRAL! Ini 3 Manfaat Baesuk Pir Kukus Ala Korea yang Ampuh Redakan Flu dan Batuk
BACA JUGA:Simak Tips Cara Pilih Obat Flu dan Batuk Terbaik untuk Anak
Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Poliklinik Rehabilitasi Medis KKHI Makkah Dr. dr. Siti Chandra Widjanantie, SpKFR (K), FAPSR, FISQua menjelaskan, lapisan mukosilia terdiri dari lendir (mukus) dan bulu getar (silia).
Lendir pada lapisan tersebut secara alami melumasi saluran pernapasan dari tas sampai bawah.
Sedangkan silia bergerak untuk menyapu dan membersihkan saluran pernapasan.
Lebih lanjut, lapisan mucus terbagi menjadi dua lapisan, yakni bagian teratas mengandung mucoid dan lapisan bawah disebut solutio layer yang berisi cairan isotonis (NaCl, air).
BACA JUGA:Gunung Merapi 'Batuk' Lagi, Masyarakat Diminta Waspada Guguran Lava
BACA JUGA:Ini 7 Tanda Batuk Pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut IDAI, Jangan Disepelekan, Bun!
Sayangnya, solutio layer (lapisan lending bening) dapat menguap dan menyebabkan kekeringan apabila seorang di suhu panas atau udara kering.
“Pada kondisi suhu panas atau udara kering, maka lapisan solutio layer akan menguap terlebih dahulu, sehingga mengering bila pasien tidak cukup terhidrasi dengan cairan isotonis yang mengandung cukup cairan elektrolit fisiologis,” jelas dr. Chandra, dikutip Sabtu, 29 Juni 2024.
Dalam penjelasannya, ketika cairan solusio layer, silia akan lengket dan sulit bergerak karena yang melapisinya hanya gel layer.
Hal inilah yang memicu batuk kering disertai dahak lengket dan berlebihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: