Polri Terjunkan Propam hingga Itwasum Usut Penyebab Meninggalnya Afif Maulana di Padang

Polri Terjunkan Propam hingga Itwasum Usut Penyebab Meninggalnya Afif Maulana di Padang

Siswa SMP asal Kota Padang, Afif Maulana (13) tewas di Sungai Kuranji, Padang pada 9 Juni 2024.-Dok. LBH Padang-

BACA JUGA:Mabes Polri Pastikan Kasus Tewasnya Pelajar SMP di Padang Masih Diusut Polda Sumbar

"Sehingga ada limit waktu di situ. Tim swiper (anggota Sabhara) itu datang setelah mereka berdua (Aditia dan Afif) bercakap di atas jembatan. Waktunya tidak lebih lima detik, karena waktu itu cepat-cepat Afif mengajak melompat. Ini benar-benar Aditia sebagai saksi kunci dan polisi yang diajak bicara yakni tim swiper juga saksi kunci," ujar dia.

"Afif Maulana mengajak lompat. 'Bang kita melompat saja'. Dijawab Aditia 'jangan lompat, kita menyerahkan diri saja'. Upaya mengajak sudah jelas, upaya ingin melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu tidak ada saksi yang melihat, kapan dia melompat. Kapan dia melakukan niatnya itu. Kapan dia merealisasikan ajakannya itu," sambung Suharyono.

Ia menjelaskan, saat tim swiper datang, Aditia sedang sibuk mencari handphonenya yang hilang. Dalam waktu hitungan detik dia menengok ke kiri, lehernya dipegang polisi.

BACA JUGA:Ini Penjelasan Kapolda Sumbar tentang Dugaan Penganiayaan Tewasnya Siswa Padang di Sungai Batang Kuranji

"Saat ditangkap, Aditia menyampaikan ke anggota polisi 'pak teman saja tadi ada melompat'. Polisinya menjawab tidak mungkin, dan tidak percaya menerima informasi dari Aditia. Ini kami meluruskan sesuai fakta, tidak asumsi atau mengada-ada," tegasnya.

"Di saat dia (Aditia) menyampaikan temannya ada yang melompat dan polisi tidak percaya, polisi hanya menjawab tidak mungkin. Kenapa polisi menjawab itu, karena tinggi (dari atas jembatan ke sungai). Tidak mungkin ada orang yang (berani) melompat. Sehingga Aditia bersama sepeda motor dibawa ke Mapolsek Kuranji," lanjutnya.

Ia mengatakan peristiwa itulah yang membuat 2 tulang punggung korban menusuk paru-paru.

"Di tubuh korban ada patah tulang. Itu di tulang punggung iga kiri belakang nomor 1 dan nomor 6. Kemudian dari patahan itu menusuk paru-parunya sebelah kiri. Sehingga robek 11 cm," ungkapnya.

Kemudian dari visum luar ditemukan lecet-lecet dan luka memar pada tubuh, karena motornya jatuh.

"Sebenarnya kemarin dokter forensik telah menyampaikan penyebab luka lebam. Dan didengarkan dan dipahami semua pihak," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: