3 Makanan Ini Berusia Ribuan Tahun, Kuliner Warisan Budaya dari Kawasan Muaro Jambi

3 Makanan Ini Berusia Ribuan Tahun, Kuliner Warisan Budaya dari Kawasan Muaro Jambi

kuliner Muaro Jambi --(Foto: dok. Ditjen Kebudayaan)

Rawa yang banyak terdapat di KCBN Muarajambi menghasilkan produk makanan berkualitas, salah satunya belut.

Daging belut yang hidup di rawa memiliki kadar protein dan mampu menjaga kesehatan mata hingga mencegah anemia.

Di Muarajambi sendiri, belut diolah dengan dibakar dan dimasak bersama 120 lebih jenis dedaunan yang mempunyai khasiat tersendiri.

Selain itu, batang sepang yang diserut kecil-kecil, kemudian diseduhbersama gula batu dan biji selasih menghadirkan minuman air secang.

Minuman ini oleh para nenek moyang digunakan untuk menurunkan panas dalam, melancarkan pencernaan, serta menolak dari serangan racun.

BACA JUGA:Cerita Pedagang Pasar Apung di Muaro Jambi, Mampu Biayai Kuliah Anak Berkat Revitalisasi

2. Makanan Berbasis Sungai

Selanjutnya adalah sungai yang menjadi habitat bagi ikan-ikan, seperti ikan Ruwan (gabus) serta ikan mudik.

Ikan Ruwan sendiri bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, baik dengan cara digoreng, dibakar, disenggung, maupun digulai.

Bukan hanya rasa yang manis dan gurih, ikan Ruwan juga memiliki segudang manfaat, seperti menyembuhkan luka setelah operasi, melancarkan peredaran darah, mendukung pertumbuhan otak pada anak dan dewasa, serta mengatasi gejala gizi buruk.

Ikan mudik juga bisa dimasak menjadi berbagai macam hidangan, seperti ikan seluang, ikan bajubang, ikan lambak, ikan ringo, ikan barengit, ikan susur batang, dan sebagainya.

Ikan yang melimpah keberadaannya ini juga dimanfaatkan menjadi kerupuk ikan, tempe ikan, bakasam ikan, rusip ikan, bakso ikan, hingga pempek ikan.

BACA JUGA:Menelusuri Cagar Budaya Muaro Jambi, Tersimpan Keindahan Candi Saksi Kejayaan Peradaban Buddha Tertua

3. Makanan Berbasis Hutan

Ekosistem terakhir yang menjadi sumber pangan masyarakat adalah hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: