Ini Alasan Matahari Department Store Tutup Beberapa Gerai Miliknya

 Ini Alasan Matahari Department Store Tutup Beberapa Gerai Miliknya

Ini Alasan Matahari Department Store Tutup Beberapa Gerai Miliknya-Disway/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ritel pakaian terbesar di Indonesia Matahari Department Store dikabarkan akan menutup beberapa gerainya yang berada di wilayah Tangerang, Banten. 

Menurut data terbaru, jumlah gerai Matahari milik  Emiten peritel pakaian Matahari Department Store (LPPF) kini tersisa 155 gerai dari jumlah semula 160 gerai.

BACA JUGA:Promo Spesial Gerai Baru Kyochon di Kemang, Beli 1 Gratis 1

BACA JUGA:KFC Nyerah Dengan Aksi Boikot, Lebih 100 Gerai di Malaysia Tutup

Menurut Ketua Asosiasi Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo, juga membenarkan kabar penutupan gerai Matahari ini. 

Menurutnya, penutupan gerai ini kemungkinan didasari oleh perubahan strategi bisnis imbas pergantian manajemen di Matahari.

"Memang mau tutup dan sedang diadakan diskon, tapi itu hal yang biasa dilakukan oleh ritel-ritel," Jelas Budihardjo dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 3 Juli 2024.

Sementara itu menurut pihak manajemen gerai PT Matahari Departement Store sendiri, penutupan beberapa gerai mereka dilakukan sebagai bagian dari optimalisasi strategis terhadap bisnis PT Matahari Department Store sendiri. 

BACA JUGA:Hari Raya Lebaran, Gerai Erafone Kebanjiran Pembeli Ponsel Baru

BACA JUGA:The Body Shop Bangkrut! Tutup Semua Gerai di AS Hingga Sejumlah Toko di Kanada

Pihak manajemen juga menambahkan bahwa keputusan tersebut dilakukan setelah proses evaluasi yang menyeluruh.

"Ini melibatkan penutupan beberapa gerai yang tidak berkinerja baik. Kami telah memperhatikan bahwa ada beberapa pihak yang mungkin menyampaikan informasi yang kurang tepat mengenai strategi optimalisasi gerai kami," jelas pihak manajemen Matahari.

Terlepas dari alasan dibalik tutupnya beberapa gerai mereka, ritel Matahari memang mengalami penurunan jumlah karyawan dalam kurun waktu 4 tahun ini. 

Hingga akhir kuartal I-2024, jumlah karyawan yang semula mencapai 14.058 pekerja pada Maret 2020 telah berkurang sebanyak 4.893 pekerja, sehingga menyisakan 9.165 pekerja pada akhir Maret 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: