Awas! Gunung Ijen Berstatus Waspada, Kementerian ESDM Ingatkan Bahaya Gas Beracun

Awas! Gunung Ijen Berstatus Waspada, Kementerian ESDM Ingatkan Bahaya Gas Beracun

Gunung Ijen Berstatus Waspada-@mmmargaaret-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status gunung Ijen pada Jumat, 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB.

Gunung Ijen pada saat ini statusnya sudah dinaikkan menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level I (Normal).

Imbauan diumumkan untuk masyarakat khususnya yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar mewaspadai adanya potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya.

"Berdasarkan hasil evaluasi sampai dengan 12 Juli 2024 maka tingkat aktivitas G. Ijen dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, di Bandung.

BACA JUGA:Perkuat Koordinasi Intelijen Demi Penegakan Hukum, Ditjen Imigrasi dan Jamintel Teken Kerja Sama Penanganan DPO

Potensi bahaya yang dapat timbul dari aktivitas vulkanik di Gunung Ijen saat ini mencakup gas-gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

Gas-gas ini berasal dari aktivitas solfatar di dinding kawah Ijen serta difusi gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan dan erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah.

Erupsi freatik dapat terjadi tanpa adanya peningkatan aktivitas visual atau kegempaan.

Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen sering kali ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi keputih-putihan karena naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan akibat tekanan gas yang kuat dari dalam danau.

BACA JUGA:Wisatawan Cina Tewas Jatuh Ke Jurang Usai Tersandung Rok Sendiri Saat Swa Foto di Kawah Ijen

Suhu air di Kawah Ijen akan meningkat seiring dengan peningkatan tekanan dan konsentrasi gas dari dasar danau.

Gelembung-gelembung gas biasanya muncul di permukaan air kawah saat aktivitas meningkat.

Kejadian peningkatan aktivitas Kawah Ijen sering diikuti oleh "outburst gas" atau letusan gas dari danau kawah, terutama gas CO2 yang berat jenisnya melebihi udara dan cenderung mengalir melalui lembah.

Masyarakat disekitar Gunung Ijen diimbau untuk tidak mendekati bibir kawah, turun ke dasar kawah, atau menginap dalam radius 1,5 kilometer dari kawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads