Orangtua Anak Penderita Kanker Bisa Alami Stres, Ini Solusinya agar Tetap Semangat

Orangtua Anak Penderita Kanker Bisa Alami Stres, Ini Solusinya agar Tetap Semangat

psikiater RS Siloam MRCCC Semanggi dr. Fransiska M. Kaligis--Annisa Amalia Zahro

Dalam memenuhi kebutuhan informasi, orangtua biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, jadi mendapatkan informasi yang banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakit anaknya. Misalnya diagnosis atau laksana, prognosisnya, dampak fisik psikologis, dan bagaimana nanti rehabilitasinya.

Dengan begitu, orangtua akan merasa lebih mampu mendampingi anak menjalani pengobatannya.

Kemudian untuk kebutuhan emosional, misalnya bagaimana cara orang tua mendampingi anak-anak yang mengalami kanker, emosi apa yang dirasakan orang tua, kemudian bisa saling berbagi dan saling mendukung.

BACA JUGA:Selain di Ginjal, Vidi Aldiano Ungkap Ada Sel Kanker Lain Muncul di Tubuhnya

"Bentuk dukungannya memberikan perasaan yang positif, memberikan empati, memahami situasinya."

Orang tua juga perlu memenuhi kebutuhan finansial yang tidak sedikit untuk penanganan kanker seringkali membuat kondisi keuangan tidak stabil.

"Kalau di Indonesia saling gotong royong, ada anggota keluarga kita yang sakit, kadang kita sering saweran. Meskipun sedikit-sedikit, itu juga sangat memperkuat keluarga yang sakit, itu juga menjadi satu dukungan psikososial," jelasnya. 

Aspek fisik tentu sangat berdampak, di mana orang tua harus mengatur segala urusan rumah tangga di samping merawat anaknya yang terkena sakit.

BACA JUGA:Pangeran William Bocorkan Kondisi Kesehatan Kate Middleton Terkini, 3 Bulan Jalani Pengobatan Kanker

"Misalnya ada anggota keluarga lain yang bisa ikut membantu mendampingi anak-anak tersebut, sehingga bisa saling bergantian. Nah, ada kebutuhan fisik juga bagi orang tua untuk bisa beristirahat," tuturnya. 

Memenuhi dukungan spiritual juga bisa menjadi cara bagi orang tua mendapatkan kekuatan dan harapan untuk menghadapi cobaan tersebut.

BACA JUGA:Cegah Kanker Paru Sejak Awal, Deteksi Dini dengan Low Dose CT Scan Thorax

Kartika melanjutkan, orangtua juga bisa berkonsultasi dengan profesional, seperti psikiater dan psikolog untuk bisa mendapatkan penanganan yang tepat apabila kesulitan dirasa semakin berat.

"Mungkin ada kesulitan untuk mengontrolnya sehingga perlu dukungan tambahan, misalnya dari profesional, dokter, psikolog, dokter psikiater. Nanti akan dibantu juga penanganan kesehatan jiwa untuk memberikan terapi, misalnya terapi keluarga, terapi individual, dan terapi kalau memang semuanya terdekat, ada obat-obatan yang bisa diberikan," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: