Kisah Pilu Korban TPPO di Taiwan, Rela Ditiduri Banyak Pria untuk Sekedar Makan

Kisah Pilu Korban TPPO di Taiwan, Rela Ditiduri Banyak Pria untuk Sekedar Makan

Ketua SBMI Wonosobo, Maizidah Salas-disway.id/cahyono-

Sesampainya di Taiwan, ternyata tak seperti yang disebutkan oleh pihak agen sebelumnya. Dia dipekerjakan di sebuah restoran.

"Tidak ada nenek jompo seperti yang dijanjikan di PT," kata Maizidah.

Setiap harinya Maizidah harus bekerja di bagian dapur mulai pukul 04.00 hingga 01.00 waktu Taiwan.

BACA JUGA:KPK Cecar Haji Robert Soal Gratifikasi dan TPPU yang Dilakukan Eks Gubernur Maluku Utara

BACA JUGA:Hanya 1.000 Orang yang Diundang Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Dia pun kerap mendapat perlakuan tidak mengenakan dari majikannya. Bahkan setiap hari dia diberi makan dari makanan sisa kemarin.

"Makan siang itu saya boleh makan yang makan sisa kemaren," tuturnya.

Selama bekerja di situ, sang majikan kerap mencari-cari kesalahan Maizidah.

Singkat cerita, setelah beberapa bulan bekerja, Maizidah pun dipecat oleh majikannya dengan berbagai alasan.

Akhirnya, Maizidah dapat penempatan kerja baru yakni mengurusi orang tua yang sudah jompo di sebuah rumah.

BACA JUGA:Alvin Lim Apresiasi Hakim Agung MA yang Tolak PK June Indria dalam Kasus KSP Indosurya

BACA JUGA:Mabuk Sambil Rusuh, Pemuda Ngaku Anggota BIN hingga Diberi Salam Olahraga di Kebayoran Baru

Maizidah mulai betah kerja di situ karena diperlakukan cukup baik oleh majikannya.

Namun, baru tiga bulan bekerja, si agen memberitahu Maizidah jika akan dipulangkan ke Indonesia.

"Alasannya majikan lama tidak bisa mengambil pekerja migran asing kalau saya belum dipulangkan, karena saya terikat kontrak 3 tahun," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads