Kisah Pilu Korban TPPO di Taiwan, Rela Ditiduri Banyak Pria untuk Sekedar Makan

Kisah Pilu Korban TPPO di Taiwan, Rela Ditiduri Banyak Pria untuk Sekedar Makan

Ketua SBMI Wonosobo, Maizidah Salas-disway.id/cahyono-

Akhirnya, Maizidah pun ditawari kerja disebuah pabrik besi oleh kenalannya. Namun, baru 12 hari bekerja, pabriknya harus tutup.

BACA JUGA:KAI Buka Suara Terkait Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Stasiun Solo Balapan

BACA JUGA:Sepakat Kerja Sama, Koperasi IKAL, PT Chita Agri Indonesia dan PT Masaro Langsung Tancap Gas

"Jadi zero lagi, itu terjadi berkali-kali," tuturnya.

Karena sudah tidak punya apa-apa, sampai-sampai Maizidah pun harus luntang-lantung di Taiwan tanpa tujuan pasti.

Maizidah pun bingung mau mengadu ke siapa.

Pasalnya dia tidak pernah dibekali nomor atau alamat lembaga yang berwenang untuk mengadukan masalahnya.

Yang sangat menyedihkan lagi, Maizidah dengan sangat terpaksa harus rela ditiduri oleh pria untuk sekedar makan dan tempat tinggal layak.

BACA JUGA:Pengamat Sebut Big Data sebagai Solusi Efektif dalam Kepolisian, Dapat Menyelesaikan Kasus Vina Cirebon

BACA JUGA:Kubu David Ozora Soroti Penundaan Kasus Pencabulan Mario Dandy yang Tak Kunjung Kelar

"Kalau mau tidur terpaksa harus tidur di tempat laki-laki dan hanya butuh tempat tidur dan untuk makan, kita harus mengorbankan gitu," ucap Maizidah sambil menangis.

Dan hal itu terjadi berulang-berulang sampai dia mendapat pekerjaan layak di sana.

Singkat cerita pada 2006, Maizidah pun tertangkap oleh pihak Imigrasi, dan akhirnya dideportasi ke Indonesia.

Atas pengalaman pahitnya itu, saat ini Maizidah gencar memberikan bekal pengetahuan terhadap para calon pekerja migran di Wonosobo.

Dia berharap kejadian pahit yang menimpa dirinya tidak terjadi pada pekerja migran lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads