Jokowi Sebut Investasi ke IKN Mencapai Rp 56,2 Triliun di Luar APBN

Jokowi Sebut Investasi ke IKN Mencapai Rp 56,2 Triliun di Luar APBN

Jokowi Sebut Investasi yang Masuk ke IKN Kini Telah Capai Rp56,2 Triliun di Luar APBN-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Presiden Jokowi memamerkan jumlah investasi yang telah masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp 56,2 triliun di luar anggaran dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Hal itu ia pamerkan dalam sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin, 12 Agustus 2024.

"Per hari ini perlu juga saya sampaikan bahwa sudah di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk sudah Rp 56,2 triliun rupiah dari 55 yang sudah ground breaking," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet di Istana Negara IKN, Senin, 12 Agustus 2024.

BACA JUGA:Transfer Gila Pedro Neto ke Chelsea, Pemain The Blues Kian Gemuk

BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Malut Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus TPPU AGK

Jokowi merinci investasi di IKN yakni sektor pendidik ada 6, kesehatan 3, logistik 10, hotel sebanyak 8, energi dan transportasi ada 2, kantor dan perbankan sebanyak 14, hunian dan area hijau ada 9, dan media serta teknologi ada 3.

"Ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara juga ekonomi hijau, ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center, dan yang lain-lainnya," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) dibuat dengan konsep forest city atau kehijauan.

"Nusantara dibangun dengan konsep forest city, kota hutan, kota yang penuh dengan hijauan, bukan kota beton, atau bukan kota kaca," kata Jokowi.

Bukan hanya itu saja, Jokowi mengatakan IKN dibuat dengan konsep smart teknologi.

BACA JUGA:Senjata Api Ditemukan di TKP Penggerebekan Narkoba Tanah Abang, Amunisi Ratusan Butir

BACA JUGA:Sidang Kabinet Perdana, Jokowi: IKN Dibuat dengan Konsep Kehijauan yang Nyaman Ditinggali

Sehingga, kata Jokowi, IKN nyaman untuk ditinggali 

"Kita merasakan pagi tadi betapa sangat sejuk, dingin dan segar pada pagi hari ini karena air quality indeksnya memang sangat rendah sekali yaitu di angka 6. Padahal maksimalnya di angka 50. Dan hampir banyak kota sekarang ini sudah di atas 50," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads