P2G Beri PR ke Pemerintahan Prabowo-Gibran soal Tata Kelola Guru

P2G Beri PR ke Pemerintahan Prabowo-Gibran soal Tata Kelola Guru

P2G Beri PR ke Pemerintahan Prabowo-Gibran soal Tata Kelola Guru-Tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (Kornas P2G) Satriwan Salim mengharapkan pemerintahan baru lebih memperhatikan nasib Guru.

Pihaknya pun meminta Prabowo-Gibran membuat grand design tata kelola guru yang tidak hanya memperbaiki nasib, tetapi juga kompetensi.

BACA JUGA:Pleno DPP AMPI Ricuh, Pengurus Keluarkan Mosi Tidak Percaya: Bakal Laporan ke Bahlil!

BACA JUGA:Viral Oknum Guru Ngaji Diarak Keliling Kampung tanpa Baju di Sragen, Kini Ditahan Dugaan Pencabulan

Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan kurikulum terjadi tanpa dibarengi dengan kompetensi guru yang lain. Padahal, yang menjalankan kurikulum tersebut adalah guru.

"Perubahan kurikulum harus terjadi untuk merespons perkembangan teknologi, kebutuhan murid, apalagi vokasional," ungkap Satriwan pada Senin, 16 September 2024.

Seperti yang diketahui, pemerintahan saat ini memang telah berupaya meningkatkan kompetensi guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

BACA JUGA:Puluhan Dewan Pengurus Daerah Kadin Indonesia Menolak Munaslub: Tak Sesuai AD/ART Organisasi

BACA JUGA:Gurun Sahara Dilanda Hujan Lebat, Para Ilmuwan Mulai Bingung: Kok Bisa?

"Karena vokasi itu lebih banyak lebih sering terkait dengan bagaimana revolusi industri 4.0 tidak dibarengi dengan bagaimana menyiapkan kompetensi guru yang baik karena kurikulum sesungguhnya kan ada di guru nah, dijawab oleh Kemdikbud pelatihannya melalui PMM. 

“Nah, di PMM itu guru berhadapan bukan dengan manusia, melainkan dengan mesin, dengan algoritma."

"P2G sudah melakukan apa survei kepada guru-guru di 26 provinsi. Justru guru merasakan platform Merdeka Mengajar yang disediakan oleh Kemdikbud Ristek itu menjadi istilahnya beban digital," tambahnya.

Hal ini karena platform tersebut bukan memberikan efisiensi dalam administrasi, tetapi sebaliknya.

"Yang ada adalah jam kerja guru bertambah karena mesti menuntaskan serangkaian aktivitas secara digital tadi di sekolah dan di rumah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: