Galon Polikarbonat: Kemasan Legend Yang Aman dan Ramah Lingkungan

Galon Polikarbonat: Kemasan Legend Yang Aman dan Ramah Lingkungan

Ilustrasi galon isi ulang air minum.-tangkapan layar-

Menurut data dari Asosiasi Daur Ulang Plastik Internasional (APR), setiap galon polikarbonat yang digunakan ulang dapat menggantikan penggunaan hingga 100 galon plastik sekali pakai, secara signifikan mengurangi volume sampah.

"Galon guna ulang bisa mengurangi sampah kemasan sekali pakai hingga 316 ton setiap tahun," kata Bisuk lagi.

Sedangkan di hilir, galon polikarbonat yang mengalami kerusakan atau sudah 50 kali dipakai ulang akan di daur ulang untuk menghasilkan galon baru.

Ini jelas mengurangi dampak limbah plastik di tempat pembuangan akhir. Proses daur ulang polikarbonat juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan pembuatan plastik baru.

BACA JUGA:AI Kian Jadi Pilihan Layanan Kesehatan: Jembatani Kesenjangan Nakes, Wawasan dan Keberlanjutan

Tanggung jawab produsen yang menggunakan galon polikarbonat juga lebih nampak terlihat. Karena mereka 100 persen mengambil hasil produksi galon masing-masing secara terstruktur sehingga terpantau jelas. 

Berbeda dengan galon sekali pakai, dimana hasil penarikan produk diserahkan kepada masyarakat. Artinya, apabila masyrakat kurang sadar akan lingkungan maka akan memberikan dampak bagi kehidupan mereka.

Penggunaan galon sekali pakai menghasilkan volume sampah plastik yang sangat besar. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan seringkali mencemari lingkungan.

Proses produksi dan pembuangan galon sekali pakai dapat melepaskan mikroplastik ke lingkungan, yang berbahaya bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton. Dari angka tersebut, sebesar 11,6 juta ton atau sekitar 17% disumbang oleh sampah plastik.

Sedangkan laporan terbaru dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2023, total sampah plastik yang dihasilkan secara global mencapai 500 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% adalah plastik sekali pakai yang seringkali berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan.

BACA JUGA:Jadi Anggota DPR RI, Verrell Bramasta Janji Tak Bolos Rapat

"Jadi dari aspek lingkungan, kemasan galon polikarbonat lebih unggul karena lebih ramah lingkungan. Kemasan galon polikarbonat memiliki guna ulang yang lebih panjang dibandingkan galon lainnya," kata Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center IPB, Nugraha Edhi Suyatma.

Pilihan antara galon polikarbonat dan galon sekali pakai bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan memilih galon polikarbonat, kita turut berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik, menjaga kualitas air, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi generasi mendatang. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads