Para Korban Penggelapan Dana UMKM Ungkap Motif Tantang Farhat Abbas untuk Sumpah Pocong
Para korban penggelapan dana UMKM sebesar Rp55 miliar mengungkapkan alasan menantang Farhat Abbas untuk melakukan sumpah pocong.-Disway.id/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID - Para korban penggelapan dana UMKM sebesar Rp55 miliar mengungkapkan alasan menantang Farhat Abbas untuk melakukan sumpah pocong.
Salah satu korban Farhat Abbas bernama Andi mengatakan bahwa tujuan menantang Farhat sumpah pocong lantaran sudah kadung sakit hati.
BACA JUGA:Denny Sumargo Niat Damaikan Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim Soal Uang Donasi
BACA JUGA:Reza Artamevia Dipolisikan di Polda Metro, Diduga Lakukan Penipuan Bisnis Berlian!
"Oh ya, terkait sumpah kocong memang ibu-ibu, emak-emak UMKM ini yang mau nantang. Karena sakit hati melihat Farhan, kemudian mereka melihat juga bukti-bukti yang ada," ujar Andi ditemui di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 15 November 2024.
"Kemudian mereka juga disampaikan langsung oleh yang perusahaan dalam hal ini, Pak Sanjaya sehingga mereka berani sumpah kocong, tapi kalau Farhan mau sama saya, boleh siapa takut?" tuturnya lagi.
Sementara itu, korban lainnya bernama Anita juga ikut berkomentar soal menuntut Farhat Abbas karena ingin dompleng popularitasnya yang kini tengah menjadi sorotan publik karena menjadi pengacara Agus Salim.
Anita membantah muncul dan menuntut Farhat Abbas karena ingin terkenal dan menjadi sorotan masyarakat.
BACA JUGA:Damai dengan Denny Sumargo, Farhat Abbas Bawa-Bawa Nyali Perwakilan Suku Bugis Makassar
BACA JUGA:Farhat Abbas Klarifikasi Soal Video Viral Agus Bisa Jalan dan Melihat: Itu Wajalah!
Anita mengaku sudah kehabisan uang untuk melakukan demo di depan rumah Farhat Abbas.
"Kalau sekarang kita itu menuntut bukannya mau eksis, eksen di depan kamera itu bukan. Karena mungkin ini doa kita sudah dijaba karena kemarin walaupun kita kemana-mana," ujar Anita.
"Demo itu sudah mengeluarkan uang banyak, tapi kita nggak tahu uang ini kemana. Jadi kita tuntutnya itu, kita nuntutnya itu ke perusahaan sebenarnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: