Petani Milenial Targetkan Produksi 5 Juta Ton per Hektare dan Pendapatan Rp10 Juta per Bulan
Petani Milenial Targetkan Produksi 5 Juta Ton per Hektare dan Pendapatan Rp10 Juta per Bulan-Kementan-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Pertanian menargetkan petani milenial yang tergabung dalam Brigade Swasembada Pangan untuk meningkatkan produksi padi sedikitnya 5 juta ton per hektare dan pendapatan di atas Rp10 juta per bulan.
Hal ini menjadi tolok ukur keberhasilan para mentor dan pendamping yang direkrut pihaknya khusus untuk mewujudkan swasembada pangan.
BACA JUGA:Link dan Cara Daftar Petani Milenial Mentan, Dapat Gaji Rp10 Juta
BACA JUGA:Mantap! Petani Milenial Digaji 10 Juta Per bulan, Begini Cara Daftarnya
"Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani," ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan, 20 November 2024.
Amran menilai bahwa program ini pasti berhasil lantaran pihaknya telah menyiapkan seluruh kebutuhan.
“Semua fasilitas sudah kami siapkan. Tidak ada alasan untuk gagal. Dengan kerja keras, Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tandasnya.
Setiap brigade ini terdiri dari 15 petani milenial yang mengelola lahan seluas 200 hektare secara terstruktur dan terintegrasi.
BACA JUGA:Wamentan Mau Undang Petani Milenial Viral Ciptakan Teknologi Siram Sawah Pakai AI
BACA JUGA:Wamentan Sudaryono Ajak Petani Kopi Jaga Kualitas, Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global
Tentu Kementan akan memberikan bantuan hibah sebesar Rp3 miliar berupa alat dan mesin pertanian serta benih unggul untuk mendukung kegiatan bertani.
Tak hanya bertani, brigade pangan juga akan diarahkan untuk menjadi pengusaha.
“Sehingga penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan korporasi,” sebutnya.
Pada tahap pertama ini, pihaknya telah memilih 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara serta 400 pendamping dari pegawai Kementan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: