Universal Basic Income, Bhima: Eksperimen Menarik Bojonegoro Klunting VS Makan Siang Gratis
Direktur Eksekutif CELIOS - Center Of Economic And Law Studies, Bhima Yudhistira mengajak untuk terus konsisten untuk bisa mendorong eksperimen eksperimen (Universa Basic Income) terutama di daerah yang memiliki dana APBD dan Dana Bagi Hasil dari Sumber D-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Eksekutif CELIOS - Center Of Economic And Law Studies, Bhima Yudhistira mengajak untuk terus konsisten untuk bisa mendorong eksperimen eksperimen (Universa Basic Income) terutama di daerah yang memiliki dana APBD dan Dana Bagi Hasil dari Sumber Daya Alam dalam jumlah yang sangat besar.
Karena eksperimen - eksperimen ini melebihi dari bantuan sosial yang selama ini sudah ada, melebihi dari program program yang dikeluarkan dari Dana Alokasi Khusus, dana dana dari pusat, dari APBN maupun dari Pendapatan Asli Daerah di kabupaten khususnya dalam hal ini adalah Bojonegoro.
"Sehingga bagaimana caranya masyarakat yang ada di sekitar eksploitasi sumber daya alam, baik migas ekstraksi Sumber Daya Alam, perkebunan dan Sumber Daya Alam mineral kritis itu bisa kembali lagi langsung dirasakan kepada masyarakat tanpa prosedur yang terlalu rumit secara birokratis," paparnya.
BACA JUGA:12 Event Jakarta Akhir Pekan 23-24 November 2024, Banyak Hiburan Gratis
"Seperti kita tahu anggaran Bansos itu ada dana fee (uang) administrasinya, kalau dia ditransfer lewat bank juga tentunya ada beberapa biaya operasional ada," jelasnya.
Menurut Bhima, yang melalui bantuan pangan itu, birokrasi dana monitoring, dana pengawasan dan dana administrasi itu bisa jadi sangat besar jumlahnya, sehingga mungkin tidak sama dengan bantuan yang langsung diterima masyarakat.
Masyarakat penerima dari Bansos, modelnya harus ada syaratnya dulu, harus ini (miskin) dan lain-lain.
BACA JUGA:Judi Online Kejahatan Baru Era Digital 5.0, PPATK: Jumlah Pemainnya Makin Banyak!
BACA JUGA:Rodri Tegaskan Lionel Messi Lebih Jago dari Cristiano Ronaldo: Saya Tahu Perbedaannya!
Sementara Universal Basic Income (Bojonegoro Klunting) ini secara prinsip atau Jaring Pengaman Semesta, memastikan bahwa prosedur prosedur birokratis tidak menjadi beban administrasi, yang kemudian membuat dana menjadi tidak efektif, dan tidak bisa langsung dirasakan, dibelanjakan langsung oleh masyarakat.
Terkadang biaya-biaya untuk perencanaan Bansos, seperti rapat-rapat dan segala macam itu, biayanya sangat sangat mahal, dan juga efektifitasnya menjadikan bantuan akhirnya salah sasaran dan lain-lain.
Tapi kalau dengan Universal Basic Income (Bojonegoro Klunting) persepsinya adalah bahwa ada ruang fiskal, ada dana yang bisa langsung dirasakan bagi masyarakat, dan dana itu dibelanjakan untuk apa itu sepenuhnya dipercayakan kepada masyarakat yang menerima.
BACA JUGA:Gelar Wakaf & Zakat Run 2024: BWI, Kemenag dan Baznas Ajak Masyarakat Berolahraga Sambil Beramal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: