Industri Batik Tulis Jogja Bangkit Usai Tragedi Gempa 2006 Berhasil Berdayakan Masyarakat Desa Karangkulon
Kelompok batik tulis Berkah Lestari berdiri pasca gempa bumi tahun 2006 yang melanda Yogya, atas bantuan dari sebuah LSM nasional Dompet Dhuafa yang bekerja sama dengan masyarakat mandiri-Disway.id/Hasyim Ashari-
YOGYAKARTA, DISWAY.ID - Pemberdayaan perempuan dalam industri batik tulis di Desa Karangkulon, Yogyakarta yakni Berkah Lestari menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kelompok batik tulis Berkah Lestari berdiri pasca gempa bumi tahun 2006 yang melanda Yogya, atas bantuan dari sebuah LSM nasional Dompet Dhuafa yang bekerja sama dengan masyarakat mandiri.
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Dorong Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Gulirkan Program Ceruk Ilmu Pupuk Semangat Siswa di NTT
Nani Nurhayati Lestari selaku pengurus kelompok batik Berkah Lestari mengatakan mayoritas pengrajin batik tulis adalah wanita.
Alasan yang mendasar, menurut Nani Nurhayati, karena perempuan bisa bekerja dengan lebih bagus dan teliti. Pasalnya, membatik bukan pekerjaan untuk sembarang orang, terlebih batik tulis.
Perlu keuletan dan ketelitian agar corak batik yang dihasilkan rapi juga indah.
"Tapi kalau mulai membatik, mewarna, sampai merebus, merebus yang butuh tenaga ekstra itu juga perempuan atau ibu-ibu di sini," kata Nani.
BACA JUGA:Konsisten Mengelola Pendidikan Berkualitas, GREAT Edunesia Dompet Dhuafa Raih Trofi SNI Award 2024
BACA JUGA:Luncurkan Produk, Brand Fashion Siti Khadijah Kolaboraksi Dompet Dhuafa untuk Palestina
"Terutama untuk regenerasi sih. Jadi di sini kalau misalnya ada yang pesan batik halus, misalnya dalam jumlah banyak, itu kita sering nolak. Jadi untuk kualitas kan kita harus menyesuaikan. Kalau misalnya pesan halus itu kan kita harus mencari ibu-ibu yang bisa membatik halus," pungkasnya.
Sementara itu, di kalangan rakyat biasa, laki-laki biasanya bekerja di sektor pertanian sebagai petani produsen.
Inilah menurut Nani yang telah membuat kegiatan ekonomi dan perdagangan di Jawa banyak diisi oleh kaum perempuan, termasuk industri batik rakyat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: