Hadiri Peluncuran Buku Antikorupsi, Dahlan Iskan Cerita Bagaimana Hongkong Jadi Contoh Pemberantasan Korupsi

JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Menteri BUMN yang juga penulis ternama, Dahlan Iskan, menghadiri peluncuran buku Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBBA) dan Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin yang diadakan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Desember 2024.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), yang menjadi momentum penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tak Hadir Peringatan Hakordia 2024,KPK: Diwakilkan Menko Polkam Budi Gunawan

BACA JUGA:Peringati Hakordia 2024, KPK Prihatin Kebenaran Isi LHKPN

Dalam sambutannya, Dahlan Iskan berbagi pengalaman berharga yang didapatkan selama mengikuti pelatihan antikorupsi di Hongkong.

Ia mengungkapkan bahwa perjalanan belajarnya dimulai pada tahun 2000, saat semangat reformasi tengah menggebu di Indonesia.

"Saya pernah dua kali belajar antikorupsi, pertama ketika semangat reformasi dulu, saya pergi ke Hongkong," katanya dalam diskusi.

Dahlan Iskan melanjutkan bahwa di Hongkong, ia bertemu dengan ketua KPK pertama di negara tersebut.

BACA JUGA:Sejarah dan Tema Hakordia 2024: Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju

BACA JUGA:60 Twibbon Hakordia 2024 Lengkap Ucapan dan Cara Pasang, Jadikan Status di Medsos Dukung Pemberantasan Korupsi

"Kemudian saya ke Hongkong bertemu dengan ketua KPK pertama Hongkong, kemudian saya ajak dia ke Jakarta untuk belajar banyak," ungkapnya.

Pertemuan itu menjadi salah satu titik penting dalam proses pembelajaran yang menginspirasi Dahlan untuk menulis buku yang berjudul Pengampunan Korupsi.

Belajar di Hongkong

Selama belajar di Hongkong, Dahlan Iskan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana negara tersebut berhasil berubah dari salah satu negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia menjadi salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah.

"Hongkong menjadi salah satu negara yang paling bersih, dan kesimpulannya, semua sudah tahu jalan apa yang ditempuh Hongkong," jelasnya.

Sumber: