Mengerikannya Penjara Sednaya Suriah, Penyiksaan Hingga Mutilasi Hidup-hidup serta 3 Alat Patahkan Tulang Punggung

Ia menyerahkan sekitar 53.276 berkas kepada kelompok-kelompok hak asasi manusia dan aktivis Suriah dan internasional.

Human Rights Watch (HRW) memperkirakan bahwa foto-foto tersebut membuktikan sedikitnya 6.786 orang telah tewas dalam tahanan pemerintah.

BACA JUGA:Kode Redeem Mobile Legends ML Hari ini 10 Desember 2024, Klaim Item Eksklusif Gratis!

BACA JUGA:Alasan Partisipan Warga Kota Bekasi Menurun di Pilkada 2024, KPU Kota Bekasi: Jeda Ini Harus Berjarak

Amnesty International selanjutnya menyebut penjara Sednaya sebagai rumah jagal pada tahun 2017 setelah menemukan bahwa ribuan orang telah dieksekusi di sana.

Mereka dibunuh dengan cara digantung massal atau disiksa hingga meninggal, termasuk dengan tidak diberi makan, minum dan obat-obatan.

Para tahanan yang meninggal dunia dibuang oleh pemerintahan Suriah ke kuburan massal.

Antara Maret 2011 dan Agustus 2024, disebutkan sekitar 157.634 warga Suriah ditangkap, di mana terdapat 5.274 anak-anak dan 10.221 wanita.

BACA JUGA:Aice Group Raih No.1 Indonesia's Ice Cream Brand dari Euromonitor Dua kali Berturut-turut

BACA JUGA:Viral! Dugaan Bayi Tertukar di RS Jakpus dalam Kondisi Meninggal Dunia, Orang Tua: Tak Pernah Lihat Wajah Anak Sejak Dilahirkan

Ribuan lainnya diculik oleh badan keamanan Suriah yang ditakuti selama pemerintahan ayah Bashar al-Assad, Hafez, yang berkuasa pada tahun 1971.

Bashar mengambil alih kendali pemerintahan Suriah setelah Hafez meninggal dunia pada tahun 2000.

Rezim Suriah menggunakan beberapa teknik untuk menghukum tahanan yang dianggap musuh mereka.

Perempuan dan laki-laki secara rutin ditelanjangi, ditutup matanya, dan bahkan diperkosa.

Selain itu, tiga metode penyiksaan tertentu menjadi terkenal di Suriah yaitu dengan mematahkan punggung tahanan.

Sumber: