Pasukan Israel Masuk Wilayah Lebanon, Puluhan Ribu Warga Mengungsi ke Suriah

Pasukan Israel Masuk Wilayah Lebanon, Puluhan Ribu Warga Mengungsi ke Suriah

Pasukan Isarel masuk wilayah Lebanon pada Senin 30 September lalu untuk melakukan operasi darat ‘terbatas’ terhadap Hizbullah.-tangkapan layar X@trt-

JAKARTA, DISWAY.IDPasukan Israel masuk wilayah Lebanon pada Senin 30 September lalu untuk melakukan operasi darat ‘terbatas’ terhadap Hizbullah.

Dalam memberikan dukungan terhadap pasukan darat, Israel juga terus meningkatkan serangan udaranya di beberapa wilayah bagian selatan Lebanon.

Israel melancarkan lebih banyak serangan udara di pinggiran selatan Beirut, mengebom beberapa lingkungan setelah memerintahkan penduduk untuk mengungsi. 

BACA JUGA:Hari Batik Nasional 2024 Tanggal Berapa? Intip Tema dan Sejarahnya

BACA JUGA:Heboh! Ultraman Nimbrung Ikut Pelantikan DPR-DPD RI Periode 2024-2029

Kementerian Kesehatan Lebanon menyampaikan bahwa dalam serangan Isarel telah menewaskan sedikitnya 95 orang pada hari Senin.

Sedangkan pihak Militer Israel mengatakan telah memulai serangan darat yang menargetkan desa-desa di Lebanon selatan.

Serangan yang didukung oleh serangan udara dan artileri telah di mulai dengan menargetkan Hizbullah yang berada di desa-desa yang dekat dengan perbatasan dengan Israel.

Pihak Militer Isarel menambahkan bahwa serangan itu telah disetujui oleh para pemimpin politik Israel.

BACA JUGA:Konvoi Bawa Sajam dan Air Keras, 31 Pelajar di Sawah Besar Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Usut Korupsi Perizinan IUP di Kaltim, KPK Periksa 6 Saksi dan Cekal 3 Orang ke Luar Negeri

Serangan ini menandai babak baru dalam perang Israel melawan Hizbullah, kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran. 

Hizbullah memulai serangan berintensitas rendah terhadap target-target Israel sehari setelah Israel melancarkan perangnya di Gaza Oktober lalu menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas.

"Saya sangat berharap kita berbicara tentang operasi darat terbatas," mantan menteri kehakiman Israel Yossi Belin mengatakan kepada Al Jazeera dari Tel Aviv. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: