Wamen Stella Christie Banjir Kritik Usai Bagikan Tips Lolos Kuliah di Luar Negeri, Mendiktisaintek Angkat Bicara
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro --Annisa Amalia Zahro
BACA JUGA:Kapan Bahlil Mulai Kuliah Doktor di UI? Disertasinya soal Hilirisasi Nikel
Satryo juga menyebut bahwa pihaknya bukan mengajak, tetapi membuka lebih lebar kesempatan bagi siswa SMA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri.
"Sebetulnya, dari kami yang penting, tiap mahasiswa yang sedang kuliah atau anak SMA misalnya lulus SMA, lulus SMA, kan ada pilihan. SMK punya pilihan apa dia mau terus (berkuliah) atau dia mau bekerja," katanya.
Sementara lulusan SMA diproyeksikan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
"Kita punya pilihan kan? Di Indoonesia ada yang negeri, swasta, ada yang spesifik, ada yang umum. Banyak pilihan."
BACA JUGA:Kapan Bahlil Mulai Kuliah Doktor di UI? Disertasinya soal Hilirisasi Nikel
Namun demikian, ada pula siswa yang memiliki keinginan untuk mencoba kuliah di luar negeri.
"Memang kampus di luar ada yang lebih hebat dari kita, ada juga yang nggak gitu. Sama-sama (kualitasnya) juga ada. Para orang yang memang di sini biasanya memang ingin tantangan lebih gitu. Kalau yang biasa-biasa mungkin bosan," tuturnya.
Menurutnya, anak Indonesia yang melanjutkan kuliah di luar negeri hanya sedikit dibanding seluruh angkatan kuliah yang melanjutkan di kampus dalam negeri.
"Jadi memang yang ke luar negeri itu hanya terbatas sekali. Hanya orang-orang yang memang outlier atau yang memang orang tuanya mampu sekolahkan anaknya ke luar negeri. Ada, tapi tidak terlalu banyak. Kalau mungkin ratusan ada, tapi kan kita (kuliah di dalam negeri) jutaan," paparnya.
Sementara itu, ia juga menegaskan bahwa kampus di dalam negeri tak kalah saing dengan kampus luar negeri.
Ia mencontohkan NUS yang berada di Singapura, menurutnya sebanding dengan kampus-kampus ternama dalam negeri.
BACA JUGA:Profil dan Jejak Karier Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Raih Gelar Doktor usai Kuliah S3 di UI
"Kalau dari mutu perguruan tinggi sih sama lah. Artinya, ya mereka ada lebihnya. Intinya kita bandingkan dengan siapa? Singapura, NUS, kita sebanding kan. Jadi lebih kaya, uangnya, tapi dari pengetahuan ya kita sama."
Satryo juga menilai bahwa mengambil pendidikan di luar negeri selain mengejar ilmu juga membentuk mental dan mengenal budaya baru yang baik sehingga dapat diterapkan apabila kembali ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: