Waduh! Kapolres Metro Tangerang Kota Ngaku Belum Dapat Informasi Soal Kasus Pelecehan Seksual Guru Ngaji di Ciledug

Waduh! Kapolres Metro Tangerang Kota Ngaku Belum Dapat Informasi Soal Kasus Pelecehan Seksual Guru Ngaji di Ciledug

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengaku belum mengetahui soal adanya laporan pelecehan seksual yang dilakukan guru ngaji berinisial W (40), terhadap puluhan muridnya, di Kawasan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang-Dok. Polres Metro Tangerang Kota-

F menjelaskan, aksi pelecehan seksual itu telah dilakukan W sejak puluhan tahun lalu, sekira tahun 2000-an. Korbannya pun kurang lebih mencapai 30 orang yang masih merupakan anak di bawah umur.

F mengatakan, pelaku tak melemparkan ancaman, untuk melancarkan aksi pencabulannya. Kendati begitu, pelaku biasanya langsung melakukan aksinya, dengan memegang kemaluan korban, dan melecehkannya.

BACA JUGA:Andra Soni Bakal Gunakan Hak Suaranya di TPS 29 Ciledug Kota Tangerang

"Tiba-tiba saja langsung melakukan pelecehan. Kaya saya lagi main game di hp, tiba-tiba dia di samping saya," ujar F kepada awak media, Rabu.

F mengaku bahwa guru mengaji yang berinisial W (40) kerap memberikan uang sebesar Rp 50.000, usai pelaku melakukan aksi bejatnya.

"Gak ada (ancaman), cuman yang biasanya korban dikasih uang lah abis dilakukan hal pelecehan tersebut. Sekitar Rp 50 ribu," ujarnya kepada awak media ketika ditemui di kediamannya, Ciledug Kota Tangerang, pada Rabu, 1 Januari 2025.

F menyampaikan, uang tersebut sejatinya bukan sebagai sogokan untuk tutup mulut. Namun, W (guru mengaji) meminta kepada korbannya agar uang itu dipergunakan untuk membeli jajan.

"Buat jajanan aja atau buat beli rokok, atau berbagai macam. Itu selalu dilakukan setiap melakukan hal tersebut (pelecehan), langsung dikasih duit, korbannya," ungkap F.

Pelecehan itu, kata F, dilakukan pelaku di sebuah majelis taklim tempat belajar mengaji, di Kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Korban alami trauma

Usai mengalami pelecehan seksual, F mengaku trauma selama 1 tahun. Dia merasakan ketakutan yang mendalam, baik untuk ke luar rumah maupun bertemu dengan pelaku.

"Saya mengalami trauma selama 1 tahunan, saya takut ketemu pelaku, saya juga takut ke luar rumah," ungkapnya.

Kendati demikian, saat ini dirinya mengaku trauma yang dialaminya itu telah hilang. Hingga berani membongkar kasus pelecehan seksual yang dilakukan W.

BACA JUGA:Gawat! Guru Ngaji Cabul Modus Rayu Santriwati ke Ruangan, Bilangnya Belum Lancar Mengaji

"Alhamdulillah sekarang traumanya sudah hilang, saya pun berharap kepada korban-korban lainnya, untuk menguatkan mental, setelah kasus ini dilaporkan ke polisi," ungkapnya.

Pelecehan seksual itu juga dilakukan W ketika proses belajar mengaji selesai. F mengaku dirinya kemudian diajak ke toilet oleh pelaku.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads