Kok Bisa Nelayan Bilang Pagar Laut Misterius Sepanjang 30 KM di Pesisir Tangerang sebagai Penahan Abrasi?
Pagar laut misterius di pesisir utara Tangerang.-Candra Pratama-
TANGERANG, DISWAY.ID-- Kelompok nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRN) mengklaim bahwa pagar laut misterius yang berada di Pesisir Kabupaten Tangerang, memiliki berbagai manfaat.
Malahan, perwakilan nelayan bernama Tarsin (49) bilang, pagar laut yang disebut sepanjang 30 Kilometer terbuat dari bambu itu bertujuan untuk menahan abrasi dan juga sebagai pemecah gelombang. Kok bisa?
"Ya kita tahu memang abrasi di pantai utara Jawa khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang Utara itu memang sangat memprihatinkan," ujarnya kepada awak media, Senin, 13 Januari 2025.
BACA JUGA:Manajemen PIK 2 Tegaskan Pagar Laut di Pesisir Tangerang Tak Masuk Proyek PSN
Sejauh ini, kata Tarsin, belum ada upaya-upaya dari pemerintah untuk bagaimana menanggulangi abrasi. Pusat hanya menginisiasi penanaman pohon mangroove.
"Adapun penanggulangan itu cuma hanya sebatas penanaman pohon mangroove saja. Dan sejauh ini juga untuk pemagaran maksud saya pembetonan misalnya dari batu-batu kali itu juga belum ada upaya sama sekali," imbuhnya.
Terkait berita soal kerusakan eksositem laut dengan adanya pemasangan pagar itu, lanjut Tarsin, dirinya mengaku kurang paham.
Pasalnya, Tarsin mengklaim bahwa dirinya hanyalah orang kampung yang tidak mengerti soal hukum maupun undang-undang terkait laut.
"Karena sejauh ini juga kan undang-undang banyak yang tidak pernah disosialisasikan ke masyarakat. Ini adalah tugas pemerintah juga seharusnya," pintanya.
"Ya ditulis besar-besar itu kalau bisa perlu di tengah laut itu memakai aturan dan sebagainya," sambung Tarsin.
BACA JUGA:Terungkap Pembangunan Pagar Laut Gunakan Ekskavator, Kok Bisa Gak Ketahuan Petugas?
Selain itu, Tarsin menambahkan, jika pemasangan pagar laut dapat memberikan manfaat bagi para nelayan. Sebab, dibagian bawah bambu nantinya bakal jadi habitat kerang hijau.
"Dan di sisi lain juga keuntungan kemanfaatannya adalah buat masyarakat nelayan, khususnya itu jadi penghasilan tambahan. Jadi di situ bisa (buat) habitat kerang hijau," ujarnya
Menurut Tarsin, nantinya kerang yang hidup di bawah bambu tersebut dapat dijual ke berbagai rumah makan seafood mauapun restoran makan cepat saji. Sehingga, membawa keuntungan bagi para nelayan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: