Buntut Efisiensi Anggaran, Warganet Gaungkan Tagar #Kaburajadulu

Buntut Efisiensi Anggaran, Warganet Gaungkan Tagar #Kaburajadulu

Ilustrasi bandara --

JAKARTA, DISWAY.ID-- Beberapa waktu ini, lini masa dan trending di media sosial X (sebelumnya Twitter) tengah dipenuhi dengan ajakan atau seruan protes lewat tagar #Kaburajadulu, yang ditujukan untuk menggambarkan rasa kekecewaan mereka terhadap kebijakan efisiensi anggaran Pemerintah.

Hingga saat ini, tagar tersebut sudah mencapai lebih dari 24 ribu kali digunakan. Bahkan sejak naik pertama kali pada Kamis 13 Februari 2025, tagar ##Kaburajadulu hingga kini masih terus diserukan oleh warganet.

BACA JUGA:Nasib Beasiswa Indonesia Bangkit Terkena Efisiensi? Kemenag Kabarkan Hal Baik Ini

BACA JUGA:Salah Satu Kasus Terdampak Efisiensi Anggaran Diungkap KPK

Berdasarkan pantauan Disway pada Sabtu 15 Februari 2025, tidak sedikit dari warganet yang juga masih terus berbagi tips untuk tinggal di luar negeri. 

Tidak hanya itu, beberapa warganet juga turut berbagi manfaat dari berganti kewarnegaraan.

“Bekerja di LN adalah bentuk nasionalisme, menyumbang devisa sangat besar bagi negara,” tulis salah satu pengguna di X, @be**l**

“Selain gaji dan peluang karir yg jauh lebih besar, fasilitas pendidikan di sana juga jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia,” tulis pengguna akun @p*l**

BACA JUGA:Ada Efisiensi Anggaran, Menaker Yassierli Optimis Program Ketenagakerjaan Tak Terganggu

BACA JUGA:Dana Riset Terancam Efisiensi Anggaran, Kemendiktisaintek Cari co-Funding dengan Industri

“Mendukung banget semua orang yang mau #kaburajadulu,” ujar pengguna akun @bl**u*

Isu yang mendasari penggunaan tagar ##Kaburajadulu sendiri berawal dari keputusan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menginstruksikan adanya efisiensi atau pemangkasan anggaran kepada Kementerian atau Lembaga.

Sontak, keputusan ini langsung menuai kritikan dari berbagai kalangan. Terlebih lagi, respon masyarakat semakin memanas ketika Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) juga turut mengumumkan pemangkasan anggaran sebesar Rp 14,3 triliun.

Ditengah-tengah ini, kisah kepala Desa, Dodi, yang memutuskan untuk meninggalkan jabatannya demi kembali merantau di Jepang. Sontak, kisah Dodi ini langsung menjadi inspirasi bagi para warganet untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads