LBH Muhammadiyah Duga Kades Kohod Terima Uang Puluhan Miliar, Arsin Kerja Sama dengan Pejabat BPN Sejak 2020
LBH Muhammadiyah Duga Uang yang Diterima Kades Kohod Arsin Capai Puluhan Miliar. dok: Candra Pratama-disway.id/Candra Pratama-
TANGERANG, DISWAY.ID -- Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni menduga, uang yang diterima Kepala Desa (Kades) Arsin bin Asip terkait penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan dan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Sertifkat Hak Guna Bangunan (SHGB) di area pagar Tangerang laut mencapai puluhan Miliar.
Gufroni menjelaskan, jika tanah atas Sertifkat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Sertfikat Hak Milik (SHM) uang yang diterima sebesar Rp20 ribu per meter.
Sementara itu, jumlah besaran tanahnnya mencapai 116 hektar dari 263 bidang tersebut.
BACA JUGA:DJP Buka Suara Terkait Pengkreditan Pajak Masukan Pasca Implementasi Coretax
BACA JUGA:Hasto Ditahan, PDIP Dikendalikan Langsung Megawati
Sehingga jika dikalkulasikan diperkirakan Kades Kohod Arsin mendapat Rp23,2 miliar.
"Kalau hitungannya yang kemarin yang diajukan HGB dan SHM itu kan ada 116 hektare. Ya 116 hektare dikali Rp 20 ribu kira-kira angkanya 23 miliar lebih," ujar Gufroni saat dikonfirmasi, dikutip Jumat, 21 Februari 2025.
Dalam prosesnya, kata Gufroni, Kades Kohod Arsin bekerja sama dengan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejak 2020.
Lalu, dia menggunakan materai dan surat sekertaris desa yang lama, untuk menghilangkan jejak.
"Jadi jangan beranggapan dia korban. Tidak mungkin karena Kades Kohod Arsin yang paling aktif mengurus surat-surat itu," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, cara yang dilakukan Kades Kohod Arsin itu sebenarnya juga dilakukan Kepala Desa lain yang terlibat dalam kasus SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang.
BACA JUGA:Pembentukan Danantara Disorot, Ada Eks Napi Koruptor yang Bakal Menjabat
BACA JUGA:Kenakan Rompi Oranye dan Tangan Terborgol, Hasto Jadi Tahanan KPK: Merdeka!
"Ada 16 kepala desa lagi yang turut serta pada penerbitan sertifikat tanah di sepanjang perairan pagar laut tersebut. Hanya saja Desa Kohod itu proyek percontohan dari sebuah rencana besar menguasai lautan menjadi kapling-kapling," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
