Hadapi Ketidakstabilan Perekonomian Global, Apa Untung Rugi TKDN dan Impor Dilonggarkan Prabowo?

Hadapi Ketidakstabilan Perekonomian Global, Apa Untung Rugi TKDN dan Impor Dilonggarkan Prabowo?

Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk menjaga daya saing perekonomian, salah satunya melalui pelonggaran kebijakan terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan impor, khususnya di sektor teknologi.--Kemenko Perekonomian

BACA JUGA:Produk Smooth Fluid Kilang Pertamina Dukung Capaian TKDN

Potensi Kerugian dari Pelonggaran Kebijakan

Namun, kebijakan ini tidak lepas dari potensi kerugian yang perlu diperhatikan:

Pengurangan Pengembangan Industri Domestik: Dengan pelonggaran kewajiban TKDN, ada risiko bahwa industri dalam negeri yang bergantung pada TKDN akan kehilangan peluang untuk berkembang. Perusahaan lokal bisa saja kesulitan bersaing dengan perusahaan internasional yang lebih besar dan memiliki sumber daya lebih.

Ketergantungan pada Impor: Pelonggaran impor bisa memperburuk ketergantungan Indonesia pada produk dan komponen dari luar negeri. Ini bisa mengurangi kemampuan Indonesia untuk memproduksi barang-barang strategis sendiri, seperti perangkat elektronik dan komponen teknologi, yang seharusnya bisa diproduksi secara lokal.

Risiko Terhadap Sektor Industri Kecil dan Menengah: Industri kecil dan menengah (IKM) yang belum mampu bersaing dengan produk impor bisa terdampak oleh kebijakan ini. Hal ini bisa mengurangi daya saing produk lokal dan memperburuk neraca perdagangan Indonesia.

BACA JUGA:TKDN Mitsubishi XFORCE Tembus 80 Persen, Menteri UMKM: Dongkrak UMKM Lokal

Menjaga Daya Saing Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini, perlu menyeimbangkan antara mendorong investasi asing dan tetap memperhatikan pengembangan sektor-sektor domestik.

Salah satu langkah penting adalah menjaga keseimbangan neraca perdagangan melalui pembelian barang dari Amerika Serikat seperti kedelai, migas, dan produk pertanian lainnya, serta meningkatkan ekspor produk Indonesia ke pasar internasional.

Dengan mempertimbangkan kebijakan yang lebih longgar dalam sektor teknologi dan impor, Indonesia dapat lebih mudah beradaptasi dengan ketidakstabilan ekonomi global, namun tetap memprioritaskan pengembangan industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk domestik.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads