Kisah Pengrajin Asal Cianjur, Bisa Berhaji setelah Sulap Lorong Jadi Pondok Teduh di Mina

Dedi Junaedi, pengrajin asal Cianjur, berhaji setelah mendekorasi lorong tenda jamaah menjadi lebih teduh.-Media Center Haji 2025-
MINA, DISWAY- Di tengah panas menyengat dan lorong-lorong tenda yang biasanya gersang, suasana berbeda justru tampak di maktab milik syarikah Al Bait Guest di MINA.
Lorong-lorong yang biasanya hanya dipenuhi beton dan mesin pendingin, kini disulap menjadi pondok teduh berhiaskan bambu, gelagah, dan tanaman hijau yang menyegarkan.
BACA JUGA:Jelang Wukuf di Arafah, Dirjen PHU Hilman Latief Pastikan Kesiapan Tenda Jamaah Haji Indonesia
Sosok di balik transformasi itu adalah Dedi Junaedi, pengrajin asal Cianjur, Jawa Barat.
Al Bait Guest memanfaatkan bambu dan gelagah untuk menghalau terik matahari panas yang akan dihadapi oleh jamaah haji Indonesia selama di Mina.
BACA JUGA:Sebelum Berangkat ke Armuzna, Jamaah Haji Indonesia Dibekali 6 Paket Makanan Siap Saji
Untuk menambah suasana menjadi hijau dan segar, mereka menempatkan beberapa pot tanaman hias asli.
Suasana teduh, sejuk, dan hijau itu didesain oleh Dedi Junaedi. Lelaki berusia 48 tahun asal Cianjur, Jawa Barat itu merancang lorong-lorong tenda sedemikian rupa agar jamaah haji Indonesia merasa nyaman dan tidak terlalu kepanasan.
BACA JUGA:Lolos Antrean 23 Tahun, Kisah Alra Bisa Berhaji Tahun Ini karena Penggabungan Mahram
Dia menjelaskan bahwa inspirasi rancangannya berasal dari pekerjaan dia di Indonesia yang pernah bikin kafe dan saung-saung buat lesehan.
"Jadi bikin teduh jamaah haji dibikin kayak gini lah. Biar nyaman, sejuk, teduh, ada bunga-bunganya, ada kursi rotan kayak di Indonesia," ujar Dedi saat ditemui di Mina, Selasa, 27 Mei 2025.
BACA JUGA:Lolos Antrean 23 Tahun, Kisah Alra Bisa Berhaji Tahun Ini karena Penggabungan Mahram
Posisi tenda-tenda di Mina yang ia rancang ada di dataran lebih tinggi. Jadi jamaah yang menginap bisa melihat hamparan tenda-tenda di bawahnya.
Posisi tinggi tersebut juga berpotensi seringnya tersengat panas langsung sehingga lorong di depan tenda ia rancang menjadi kanopi dari bambu dan gelagah (manjah, dalam bahasa Cianjur).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: