Lolos Antrean 23 Tahun, Kisah Alra Bisa Berhaji Tahun Ini karena Penggabungan Mahram

MAKKAH, DISWAY— Muhammad Taufiq Al Ramadhan bersyukur tak henti. Di usianya yang baru 32 tahun, ia telah menjadi tamu Allah. Sebuah anugerah besar yang datang jauh lebih awal dari perkiraan.

Skenario Tuhan memang kerap di luar dugaan manusia. Alra mengaku, keberangkatannya tahun ini adalah rezeki yang luar biasa tak terduga. Hampir tak masuk akal.

BACA JUGA:Waspada Heatstroke, Jamaah Haji Diminta Bertahan di Tenda saat Wukuf di Arafah

“Kalau bukan ajaib, terus apa lagi?” seloroh lelaki ya g karib disapa Alra itu sambil tersenyum, saat ditemui di hotelnya sebelum melaksanakan umrah wajib, Misfalah, Makkah, Jumat, 23 Mei 2025.

Ia mengisahkan, awalnya mendaftar haji pada akhir Desember 2019. Sebagai anak muda, keraguan sempat menghampiri. Bukan soal biaya, tapi lebih pada kesiapan mental dan spiritual.

BACA JUGA:Dirjen PHU Tinjau Kesiapan Tenda Wukuf dan Mabit: Kasur, AC, hingga Ice Drink Disiapkan

“Tahu sendiri, masih muda banyak mainnya,” ujar alumnus Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, itu. 

Tetapi, dalam batinnya juga ada dorongan yang lebih kuat. Yakni keinginan untuk mendampingi sang ibu, Sugiyarti Hadi Susilo, yang lebih dahulu mendaftar haji pada 2012. Sebab, sang ayah juga sudah lama meninggal.

BACA JUGA:Petugas Haji Kerja 24 Jam Sisir Koper Jamaah di Makkah

Niat dan tekadnya makin bulat ketika tahu informasi tentang kebijakan penggabungan mahram. 

Ya, Anda sudah tahu, kebijakan penggabungan mahram dalam haji adalah mekanisme yang memungkinkan jamaah haji untuk berangkat bersama mahramnya. 

BACA JUGA:Penerbitan Kartu Nusuk Tembus 97 Persen, Jamaah Haji Diminta Tak Pindah Hotel Sembarangan

Seperti suami, ayah, anak, atau saudara laki-laki, meskipun mereka memiliki jadwal keberangkatan yang berbeda.

Alra merasa punya peluang untuk penggabungan mahram melalui jalur ibunya. Ia pun menyetorkan seluruh berkas persyaratan untuk pendaftaran haji.

Sumber: