Tangis Ibu Histeris saat Tangan Balita 16 Bulan Harus Diamputasi Usai Diinfus, Desak Dokter dan Perawat Diperiksa Dugaan Malapraktik
Seorang ibu di Bima, NTB, menderita hingga saat ini menuntut keadilan agar dokter Puskesmas setempat diperiksa beserta perawat. --X
NTB, DISWAY.ID - Seorang ibu di Bima, NTB, menderita hingga saat ini menuntut keadilan agar dokter Puskesmas setempat diperiksa beserta perawat.
Sang ibu tak terima karena tangan anaknya tak bisa digerakkan usai diinfus saat dirawat.
Semula, kejadian ini terjadi pada April 2025.
Ketika itu, sang ibu sudah punya perasaan mengapa tangan anaknya tak bergerak.
BACA JUGA:Dubes Iran: Biar 100 Jenderal Tewas pun, Kami Tak Akan Berhenti Serang Balas Israel Lebih Keras!
“Kata si perawat saya terlalu overthinking, saya sudah protes kenapa tangan anak saya gak bergerak. Lalu kata dokter, kata perawat, hanya peradangan,” teriak ibu tersebut dalam potongan video viral yang beredar di media sosial.
Lalu sang ibunda juga berteriak agar dokter dan perawat segera diperiksa.
“Saya mau dokter, mau dokter, dan perawatnya,” teriak sang ibunda.
Terbaru, Dinas Kesehatan (Dikes) NTB terus memantau proses penanganan lanjutan terhadap kondisi Arumi Aghnia Azkayra, balita asal Bima yang kehilangan tangan kanannya akibat dugaan kelalaian medis dengan sejumlah pihak terkait.
Pertemuan antara keluarga Arumi dengan perwakilan dari Puskesmas Bolo, Puskesmas Sondosia, RSUD Bima, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bima pun sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:PSIM Jogja Rekrut Pelatih Asal Belanda Jebolan Nac Breda-Feyennord, Ini Sosoknya
Kasus Arumi menyita perhatian publik setelah bocah berusia 1,6 tahun itu harus menjalani amputasi tangan kanan akibat infeksi parah yang diduga berasal dari penanganan awal di Puskesmas Bolo, Kabupaten Bima.
Saat ini, pihak keluarga masih menanti kejelasan hukum sembari berupaya memulihkan kondisi Arumi secara medis dan psikologis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: