bannerdiswayaward

Ekonomi Global di Ambang Kehancuran, Inflasi Meledak Imbas Konflik Timur Tengah

Ekonomi Global di Ambang Kehancuran, Inflasi Meledak Imbas Konflik Timur Tengah

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memuncak berdampak pada perekonomian.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memuncak berdampak pada perekonomian.

Gencatan senjata yang rapuh justru membuka jalan bagi eskalasi militer yang semakin tak terbendung.

Kini, sejumlah pakar ekonomi dan geopolitik memperingatkan bahwa dampak dari konflik ini tak hanya akan mengguncang kawasan, tetapi juga berpotensi melumpuhkan perekonomian global.

Salah satu pengamat yang menyuarakan kekhawatiran tersebut adalah Fyodor Lukyanov, pemimpin redaksi Global Affairs. Dalam analisisnya, Lukyanov menilai bahwa Israel dan lobi neokonservatif di Amerika Serikat bisa mendorong upaya penggulingan rezim Iran yang dianggap semakin lemah akibat serangan militer.

Bahkan, ia memperkirakan bahwa pemerintahan Donald Trump bisa terperosok dalam perang terbuka jika situasi memburuk.

BACA JUGA:Nurul Minta Pemerintah Siapkan Langkah Konkret Antisipasi Dampak Konflik Israel-Iran

Kekhawatiran serupa juga diungkapkan oleh Alexander Dugin, filsuf dan tokoh pemikir asal Rusia.

Dalam pernyataannya, Dugin memaparkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia III jika skenario terburuk benar-benar terjadi.

“Jika Iran jatuh, maka Rusia selanjutnya. Artinya, Barat tak segan menargetkan kekuatan nuklir lainnya,” ujar Dugin, dikutip pada Sabtu, 28 Juni 2025.

BACA JUGA:Sebanyak 98 WNI Nyaris Jadi Korban TPPO, Dikirim ke Negara Konflik dan Sarang Scam Online

Sementara dari sisi ekonomi, Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, menegaskan bahwa konflik seperti ini tak pernah lepas dari dampak negatif terhadap stabilitas global.

Menurutnya, ketegangan geopolitik selalu menyebabkan lonjakan harga minyak, inflasi yang meningkat, dan keengganan investor untuk menanamkan modal dalam situasi tidak pasti.

Sebagai gambaran, hasil riset terbaru menyebutkan bahwa kenaikan harga minyak sebanyak USD 10 per barel dan berlangsung konsisten selama dua tahun, bisa menambah inflasi global sebesar 0,7 poin persentase.

BACA JUGA:Imigrasi Soekarno-Hatta dan Bareskrim Polri Gagalkan Keberangkatan 98 PMI ke Negara Konflik

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads